Trending

DPRD dan Pemkot Cilegon Sepakat 22 Program Perda Dibentuk 2024

CILEGON, DISKOMINFO – DPRD Kota Cilegon menetapkan 22 Rancangan Peraturan Daerah atau Raperda untuk menjadi Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) pada 2024 dalam Rapat Paripurna di DPRD Kota Cilegon, Selasa 4 Juni 2024.

Dari 22 Raperdaa itu, delapan Raperda diantaranya merupakan Raperda 2023 yang belum dibahas, yakni Raperda tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Usaha Mikro; Raperda tentang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular; Raperda tentang Penanaman Modal; dan Raperda tentang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat.

Kemudian, Raperda tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Terbuka; Raperda tentang Fasilitasi Pondok Pesantren; Raperda tentang Pengelolaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan; dan Raperda tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Hadir dalam rapat paripurna itu Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta yang hadir dalam rrapat paripurna tersebut mengatakan, pada tahun 2024 diperlukan adanya perubahan Propemperda.

Hal itu untuk mengakomodasi adanya delapan usulan Raperda yang telah direncanakan pada tahun 2023, namun masih membutuhkan waktu untuk melakukan pembahasan.

“Sebenarnya perubahan ini karena di 2023 ada yang tidak selesai pembahasannya, maka dimasukan di 2024 jadi harus ada perubahan,” kata Sanuji, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cileogn, Selasa, 4 Juni 2024.

Untuk itu, pihaknya berharap dengan adanya perubahan tersebut akan mempercepat pelaksanaan pembangunan Kota Cilegon dari sisi regulasi yang menjadi pedomam penyelenggaraam pemerintah daerah sesuai azas umum pemerintahan yang baik.

“Prioritas itu Raperda soal narkotika karena itu termasuk yang ditunda. Itu kan sudah darurat juga kita, kita daerah transit narkoba jadi berharap 2024 bisa diselesaikan. Kemudian juga soal UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Mudah-mudahan tidak sisa lagi 22 lagi bisa dibahas,” harapnya.

 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun mengatakan, dari 22 raperda 9 di antaranya merupakan usulan inisiatif DPRD Kota Cilegon dan sisanya 13 adalah usulan eksekutif.

 

“Dan itu merupakan rancangan peraturan daerah yang sudah dibahas oleh Bapemperda (Badan Pembentukan Perda) DPRD Kota Cilegon dengan eksekutif,” katanya.

 

Uyun memastikan, Propemperda dapat dimaksimalkan dan bisa tuntas pada tahun ini. Mengingat, langkah ini penting untuk mendorong kemajuan Kota Cilegon, khususnya dalam regulasi yang berdampak besar pada pengambilan kebijakan pembangunan daerah.

 

CILEGON, DISKOMINFO – DPRD Kota Cilegon menetapkan 22 Rancangan Peraturan Daerah atau Raperda untuk menjadi Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) pada 2024 dalam Rapat Paripurna di DPRD Kota Cilegon, Selasa 4 Juni 2024.

Dari 22 Raperdaa itu, delapan Raperda diantaranya merupakan Raperda 2023 yang belum dibahas, yakni Raperda tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Usaha Mikro; Raperda tentang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular; Raperda tentang Penanaman Modal; dan Raperda tentang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat.

Kemudian, Raperda tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Terbuka; Raperda tentang Fasilitasi Pondok Pesantren; Raperda tentang Pengelolaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan; dan Raperda tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Hadir dalam rapat paripurna itu Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta yang hadir dalam rrapat paripurna tersebut mengatakan, pada tahun 2024 diperlukan adanya perubahan Propemperda.

Hal itu untuk mengakomodasi adanya delapan usulan Raperda yang telah direncanakan pada tahun 2023, namun masih membutuhkan waktu untuk melakukan pembahasan.

“Sebenarnya perubahan ini karena di 2023 ada yang tidak selesai pembahasannya, maka dimasukan di 2024 jadi harus ada perubahan,” kata Sanuji, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cileogn, Selasa, 4 Juni 2024.

Untuk itu, pihaknya berharap dengan adanya perubahan tersebut akan mempercepat pelaksanaan pembangunan Kota Cilegon dari sisi regulasi yang menjadi pedomam penyelenggaraam pemerintah daerah sesuai azas umum pemerintahan yang baik.

“Prioritas itu Raperda soal narkotika karena itu termasuk yang ditunda. Itu kan sudah darurat juga kita, kita daerah transit narkoba jadi berharap 2024 bisa diselesaikan. Kemudian juga soal UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Mudah-mudahan tidak sisa lagi 22 lagi bisa dibahas,” harapnya.

 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun mengatakan, dari 22 raperda 9 di antaranya merupakan usulan inisiatif DPRD Kota Cilegon dan sisanya 13 adalah usulan eksekutif.

 

“Dan itu merupakan rancangan peraturan daerah yang sudah dibahas oleh Bapemperda (Badan Pembentukan Perda) DPRD Kota Cilegon dengan eksekutif,” katanya.

 

Uyun memastikan, Propemperda dapat dimaksimalkan dan bisa tuntas pada tahun ini. Mengingat, langkah ini penting untuk mendorong kemajuan Kota Cilegon, khususnya dalam regulasi yang berdampak besar pada pengambilan kebijakan pembangunan daerah.

 

Rapat Paripurna Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) pada 2024 di DPRD Kota Cilegon, Selasa 4 Juni 2024
“Masih ada yang dalam pembahasan, mudah-mudahan akan segera kita lakukan pembahasannya bersama-sama antara DPRD dan eksekutif. Harapannya raperda segera bisa kita tuntaskan dan ditetapkan sebagai Perda,” ujarnya. (ADV)

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 

Related Articles

Back to top button