Efek Kemarau Masih Membekas, Harga Beras di Lebak Masih Tinggi

IMG 20231011 204415
Pedagang beras di Lebak sedang menyiapkan dagangannya, Rabu 11 Oktober 2023. (Sahrul/Bantenraya.co.id)

BANTEN RAYA.CO.ID– Harga beras di Pasar Rangkasbitung masih tinggi yakni Rp 12.500 sampai 13.500 perliter. Penyebab harga beras masih tinggi lantaran terdampak El Nino.

Pedagang beras di Pasar Rangkasbitung, Umam mengatakan, harga beras masih tinggi lantaran pemasok beras berkurang dengan alasan hasil panen yang minim.

“Katanya mah gegera kemarau, terus suplai beras jadi berkurang, tapi permintaan banyak, jadi mau ga mau saya masih patok harga beras segitu,” kata dia kepada Bantenraya.co.id, Rabu 11 Oktober 2023.

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan, harga beras sebelum naik Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu perliter. Namun karena musim kemarau harga beras dinaikan menjadi Rp 12.500 sampai Rp 13.500 perliter.

“Ya banyak yang ngeluh, tapi mau gimana lagi. Pengennya mah bisa kembali normal,” harapnya.

BACA JUGA : Double Job, Belasan Pengawas Pemilu di Lebak Mengundurkan Diri

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lebak, Rahmat, mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras yang terjadi dalam satu minggu terakhir di Pasar Rangkasbitung.

“Itu masih ada efek dari El Nino, yang mempengaruhi hasil panen. Jadi akan berpengaruh pada suplai, ketika permintaan banyak dan suplai kurang pasti berpengaruh pada harga yang akan naik,” ungkap dia.

Rahmat membeberkan, berdasarkan data yang diterima dari BPBD Lebak saat ini kekeringan d Lebak semakin meluas hingga tersebar di 22 kecamatan dan 94 desa. Dampaknya berakibat pada petani yang gagal panen.

“Namun berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan akan terjadi di wilayah Lebak pada bulan akhir Oktober dan November sudah masuk musim hujan,” paparnya.

Ia menuturkan, saat ini sentra penghasil beras di Kabupaten Lebak, ada tiga wilayah, yakni Kecamatan Wanasalam, Malingping dan Warunggunung. Ketiganya merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Lebak.

“Sebenernya semua kecamatan punya, tetapi memang kebanyakan di daerah selatan, dan yang paling banyak di wilayah Malingping,” ujar Rahmat.

BACA JUGA : Berantas Pungli, Diperindag Lebak Bakal Pasang E-Parkir di Pasar Rangkasbitung

Ia menghimbau, untuk para petani sambil menunggu hujan, karena sebelum El Nino pihak Distan Lebak sudah mengeluarkan surat edaran kepada setiap kelompok tani yang ada di Lebak.

“Mudah-mudahan masih bisa bersabar, sebentar lagi musim hujan dan bisa masuk masa tanam. Jadi kita atasi bersama-sama untuk kekeringan ini,” pungkasnya.***

Pos terkait