BANTENRAYA.CO.ID – Harga komoditas emas batangan 99,9 persen atau logam mulia (LM) kembali mencapai level tertinggi pada perdagangan Jumat (11 April 2025) seharga Rp1.889.000 per gram. Harga itu naik dibandingkan pekan sebelumnya Rp1.758.000 per gram.
Berdasarkan pantauan di sejumlah toko emas di Kota Serang, harga jual per gram logam mulia dibandrol di atas Rp2 juta. Meski harganya melambung, namun banyak masyarakat yang membelinya.
Karyawan Toko Emas Pulau Indah Herry mengatakan, harga jual emas antam per gram yakni sebesar Rp2.050.000, naik dibandingkan dengan pekan sebelumnya sekitar Rp1,89 juta per gram.
Hal ini menyebabkan stok persediaan logam mulia pecahan kecil berat 1 gram, 3 gram, 5 gram, dan 10 gram, habis karena tingginya minat masyarakat untuk membeli emas.
Dirut Radar Banten Grup Laporkan Ahmad Fauzi Chan ke Polda Banten
“Sekarang lagi kosong stoknya kalau yang kecil. Yang tersedia hanya yang 100 gram untuk logam mulia,” kata Herry kepada Banten Raya, Minggu (13 April 2025).
Adapun emas perhiasan atau biasa dikenal dengan emas 24 karat, saat ini harga jualnya mencapai Rp1.750.000 per gram, naik dibandingkan dengan pekan sebelumnya yakni Rp1.630.000.
“Ini juga sejalan dengan antam pasti naik, mayoritas masyarakat untuk saat ini banyak yang membeli emas dibandingkan yang jual, buat jaga-jaga mungkin karena ekonomi lagi kurang bagus kan,” jelasnya.
Sebagai informasi, naiknya harga emas secara drastis dalam beberapa waktu terakhir lantaran kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif pajak impor sebesar 32 persen, sehingga berdampak pada perekonomian dunia.
Dugaan Pencemaran Nama Baik Dirut Radar Banten Grup, Ican Mangkir dari Panggilan Polisi
Hal senada disampaikan Devi, karyawan Toko Emas Benua Indah, ketersediaan emas logam mulia sudah habis dan tidak bisa dipastikan kapan akan kembali tersedia.
“Ada juga yang lebih kecil di ukuran 0,5 gram, tapi konsumen maunya pecahan 1 gram hampir di semua toko emas tidak ada stok, kalau sekarang harga antam per gram Rp2.020.000,” cakapnya.
Salah seorang pembeli emas Ayu Suharti mengatakan, dirinya memilih untuk membeli emas sebagai sarana investasi sekaligus mengamankan aset dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti.
“Sekarang lagi musim sulit, banyak PHK juga, jadi untuk menambah aset. Emas juga mudah untuk dijual lagi, kalau ada kebutuhan mendesak bisa langsung jual kapan pun,” kata Ayu.
Arus Balik di Pelabuhan Merak Mulai Lengang
Terpisah, warga Kabupaten Lebak memilih emas untuk melakukan investasi jangka panjang. Hal itu terlihat dari ramainya sejumlah toko emas di pasar tradisional Rangkasbitung dua pekan pasca Lebaran 2025.
Meski harga emas saat ini tembus diangka Rp 1.690.000 per gram, hal itu tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli perhiasan emas. Warga yang ditemui mengaku memilih emas karena kekayaannya ingin diinvestasikan jangka panjang.
Berdasarkan pantauan, Minggu (13 April 2025) siang, tampak sejumlah warga memadati salah satu toko emas yang berlokasi di kawasan pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Warga tampak sibuk memilah emas yang hendak mereka beli. “Lagi beli cincin buat dipakai, buat investasi kecil-kecilan juga sih,” kata seorang warga, Neni.
Yumaju BerlebaRun 2025 Dapat Support Penuh dari Bank BJB
Selain untuk investasi, Neni juga mengungkapkan alasan dirinya membeli emas perhiasan ialah untuk dipakai mempercantik diri.
Neni mengatakan, meskipun harga emas semakin hari semakin melonjak tajam, namun tak menyurutkan niat dirinya untuk membeli perhiasan emas tersebut.
“Lumayan setiap hari harga emas semakin meledak aja nih, tapi mau gimana lagi saya sebagai perempuan ya suka ajah gitu,” imbuhnya.
Pembeli lain, Rahmi juga mengungkapkan alasan yang sama. Ia ingin memilih emas sebagai instrumen investasi. Alasan ia memilih emas perhiasan ketimbang Antam ialah karena emas perhiasan bisa dipakai.
Tidak Tepat Sasaran, Pemkot Serang Lakukan Pemutakhiran Data BPJS PBI
“Sisa THR lebaran kemarin, dari pada dihabiskan buat keperluan konsumtif mending kita investasi, sekaligus mempercantik diri,” kata Rahmi.
Sementara itu pemilik salah satu toko emas, Randi Jayadi mengatakan kenaikan harga emas ini sudah terjadi sejak sebelum libur Lebaran.
“Harga emasnya naiknya saat ini lumayan banyak, bahkan dari seminggu sebelum Lebaran harga emas sudah naik ya, kalau tahun lalu sih harganya satu jutaan lebih sedikit ya, tapi kalau sekarang sudah satu juta enam ratusan kalau untuk perhiasan,” kata Randi.
Lebih lanjut Randi, menjelaskan bahwa tren pembelian emas tidak hanya untuk koleksi atau investasi saja, tetapi ada juga warga yang menjual emas mereka lantaran terdesak dengan kebutuhan ekonomi keluarga.
Libur Lebaran Usai, Gubernur Banten Tak Batasi Warga Datang ke Banten Namun Harus Punya Skill
Menurutnya Randi, masyarakat kini tampaknya semakin sadar akan pentingnya mengelola aset melalui investasi yang lebih tahan inflasi.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa emas masih menjadi primadona, baik sebagai perhiasan dalam mempercantik diri maupun sebagai bentuk proteksi finansial.
“Sebagian campur sih dari masyarakat, ada juga yang ketakutan harganya makin naik, tapi ada juga yang menjual karena kebutuhan ekonomi karena momennya juga pas mau masuk kuliah sama masuk anak sekolah,” katanya. (raden/aldi)