SERANG, BANTEN RAYA – Harga minyak goreng di Kabupaten Serang sampai saat ini masih tinggi, baik minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan. Kondisi itu membuat para pedagang gorangan kebingungan antara menaikan harga dagangannya tau mengurangi ukuran gorengannya.
Sanjaya, salah satu pedagang gorangan di Kecamatan Kramatwatu mengatakan, saat ini harga minyak goreng di pasaran masih tinggi. “Biasa saya pakainya minyak ini (minyak goreng curah-red), sekarang saya beli harganya Rp20.000 per liter,” ujar Sanjaya, Minggu (9/1).
Walaupun harga minyak goreng tinggi, Sanjaya mengaku tidak berani menaikan harga karena khawatir pembelinya berkurang. “Ukuran juga enggak saya kurangi, sebenarnya mah bingung, paling kalau biasanya Rp10.000 dapat 13 biji sekarang saya kasih 11 biji,” kata pria yang mengaku sudah berjualan lima tahun itu.
Ia mengungkapkan, sebelum-sebelumnya harga minyak goreng pernah naik tapi tidak semahal seperti sekarang-sekarang ini. “Biasanya minyak ini per liter Rp17 ribu, kalaupun naik juga enggak lama paling sebentar terus normal lagi. Kalau bisa diturunin lah harganya biar kita enak berjualan,” tuturnya.
Sementara itu, serang pedagang warung sayuran di Kecamatan Waringinkurung bernama Maryamah mengatakan, sejak harga minya goreng naik banyak pembeli mengurangi jumlah pembeliannya. “Biasanya kan kala normal banyak yang beli 2 liter sekaligus, sekarang paling beli 1 liter,” katanya.
Ia mengungkapkan, saat ini ia menjual minyak goreng kemasan dengan berbagai merek rata-rata Rp22.000 per liter. “Pengen kita sih stabil lagi harganya, kasian juga masyarakat yang beli. Sudah minyak goreng mahal harga cabai juga mulai naik harganya,” ujarnya. (tanjung/rahmat)