Jumlah Pengangguran di Banten Nomor 1 Seindonesia, Ternyata Daerah Ini Penyumbang Pengangguran Terbanyak di Banten
Faizal mengungkapkan, penyebab mengapa perempuan yang lebih banyak nganggur atau tidak bekerja adalah karena saat ini Covid-19 sudah tidak ada atau sudah tidak menjadi fokus perhatian lagi.
Apalagi, pemerintah juga sudah mencabut status PPKM.
BACA JUGA: 22 TAHUN PROVINSI BANTEN, Indeks Kebahagiaan Rendah, Pengangguran Masih Tinggi
Dengan demikian, maka perekonomian mulai tumbuh dan pekerjaan mulai banyak lalu lelaki menyambut kesempatan itu.
Kemungkinan lain adalah ketika Covid-19 di mana para suami diberhentikan dari pekerjaan, maka istri terpanggil untuk menyelamatkan rumah tangga mereka.
Caranya dengan bekerja sehingga jumlah perempuan yang bekerja kemudian meningkat atau lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki ketika ada Covid-19.
Lalu ketika Covid-19 sudah berlalu, maka perempuan pun kembali ke aktivitas mereka di rumah, dan lelaki yang lebih banyak bekerja kembali.
BACA JUGA: 15 Tahun Usia Kota Serang, Kemiskinan dan Pengangguran Naik
Ituah kemudian mengapa jumlah laki-laki yang bekerja saat ini lebih banyak daripada perempuan.
Dilihat dari lokus atau lokasinya, jumlah pengangguran paling banyak berada di perkotaan ketimbang pedesaan.
Di perkotaan ada 8,06 persen pengangguran, sementara di pedesaan jumlah pengangguran mencapai 7,73 persen.
Jadi, jumlah pengangguran saat ini lebih banyak berada di kota ketimbang di desa.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa perkotaan adalah daerah yang penyumbang terbanyak jumlah pengangguran di Banten pada periode Februari 2023 ini. ***