Juragan Kapal Ikut Jadi Korban Tersambar Petir

“Baru mendapatkan kabar itu saya jam (pukul-red) 09.00 sama ibu. Kaget juga,” katanya, Senin (5/2).

Imam menyatakan, tidak ada firasat dan tanda apapun jika ayahnya akan meninggal. Seperti biasa, imbuhnya, ayahnya sudah berangkat melaut mencari ikan pada pukul 03.00.

Related Articles

“Biasa bapak itu pergi jam (pukul) 03.00 pagi. Kondisi orang-orang di rumah itu masih pada tidur,” jelasnya.

Puluhan Tokoh Ulama di Banten Doakan Pasangan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Untuk kejadian sendiri, papar Imam, menurut para saksi yang berlayar melaut dengan ayahnya.

Kondisi tersambar petir saat berada di laut pada sekitar pukul 08.30 WIB, dimana sedang beristirahat di atas kapal.

“Memang biasanya jam segitu istirahat diatas kapal dan sebentar lagi menarik jala yang sudah ditebar.

Jadi kondisi tersambar itu sedang beristirahat semua,” ucapnya.

Sepanjang Tahun 2023, Retribusi Parkir di Kota Serang Hanya Terealisasi 85 Persen

Ayahnya sendiri, papar Imam, merupakan pelaut yang ikut dengan pemilik kapal Herman yang juga warga Kampung Mengger dan sama tersambar petir.

“Pemilih kapal itu Mang (sebutan paman lebih tua) Herman juga tersambar. Itu tetangga yang punya kapal yang melaut bersama bapak,” jelasnya.

Saat ini, papar Imam, pihaknya meminta doa kepada seluruh masyarakat untuk almarhum ayahnya, serta mendoakan keluarga untuk tetap diberikan ketabahan.

“Sudah jalannya. Kami hanya minta didoakan yang terbaik untuk bapak, semoga kami juga diberikan kekuatan menghadapi musibah ini,” ucap Imam.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button