BANTENRAYA.CO.ID – Pengurus Wilayah atau PW Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau KAMMI Banten menggelar audiensi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Hasan Basri di Ruang Aspirasi DPRD Kota Serang pada Rabu, 3 September 2025.
Pertemuan PW KAMMI Banten dengan Wakil Ketua DPRD Kota Serang ini menjadi ruang diskusi antara mahasiswa dengan wakil rakyat mengenai peran intelektual pemuda dan kritik terhadap kondisi aparat serta gerakan mahasiswa saat ini.
Dalam penyampaiannya, Wakil Ketua DPRD Kota Serang Hasan Basri menekankan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk melahirkan gagasan besar yang bermanfaat bagi bangsa.
“Ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi bisa mengalahkan ataupun menyelesaikan semua masalah dengan kelompok-kelompok kecil yang mampu melahirkan ide-ide atau gagasan-gagasan besar dan InsyaAllah anak-anak KAMMI adalah anak-anak cerdas,” ujarnya.
BACA JUGA: PKS Banten Didominasi Anak Muda
Aspirasi dari para pengurus KAMMI Banten kali ini juga akan disampaikan kepada pihak yang terkait.
“InsyaAllah aspirasi dan tuntutan ini kami terima dan disampaikan dengan pihak terkait,” tambahnya.
PK KAMMI UIN Banten, Pajar memanfaatkan forum tersebut untuk menanyakan urgensi reformasi kepolisian.
Ia menilai aparat harus profesional, akuntabel, serta benar-benar melayani masyarakat.
Bahkan, dirinya juga menekankan DPRD Kota Serang semestinya dapat menjadi jembatan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pihak berwenang.
BACA JUGA: SDI Al Azhar 40 YPKS Cilegon Miliki Band Sekolah
Sementara itu, Sekretaris Jendral PD KAMMI Serang, Khafidz menyoroti Terkait dengan tunjangan di DPRD yang ada di tingkat Kota atau Kabupaten.
“Saya melihat dan membaca Tunjungan rumah juga kemarin di DPRD Cilegon jika dalam 1 bulan bisa 26 juta perbulan, tentu ini tidak jauh beda dengan tunjangan rumah dinas di DPRD Kota Serang yang kita harapkan bisa dievaluasi juga,” tegas Hafidz.
Audiensi ini menekankan terkait isu terkini baik dari tingkat nasional, daerah dan lokal bahwa KAMMI tidak hanya menekankan pentingnya narasi dan moral dalam merespon Aksi atau demonstrasi, sebagaimana disampaikan Hasan Basri, tetapi juga berani mengkritisi praktik aparat dan dinamika gerakan mahasiswa yang rawan intervensi kepentingan.
Terakhir, Pertemuan ditutup dengan pernyataan Sikap dari KAMMI yang disampaikan secara langsung oleh Ketua PW KAMMI Banten, Fadli.
BACA JUGA: Ratusan Kader PKS Flashmob Promosikan Budi-Agis
1. Mendesak seluruh anggota DPR RI untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia, karena serangkaian aksi dipicu oleh sikap dan ucapan yang melukai hati rakyat;
2. Mendesak penghapusan tunjangan rumah dinas DPR RI serta evaluasi seluruh fasilitas dan tunjangan yang berlebihan dan tidak adil;
3. Mengingatkan pejabat publik untuk mengedepankan etika, moral, dan empati. Perilaku berjoget atau ucapan yang tidak berempati sangat melukai perasaan masyarakat;
4. Menuntut evaluasi menyeluruh terhadap pola pengamanan aksi, dengan mengedepankan pendekatan humanis bukan represif;
5. Mengecam insiden Baracuda yang menabrak peserta aksi, serta mendesak pengusutan transparan, pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pelaku, dan proses pidana tegas;
6. Meminta negara menjamin kebebasan berpendapat sebagaimana diatur konstitusi;
7. Mendukung aksi KAMMI di seluruh daerah, baik secara personal maupun dengan atribut organisasi, dengan tetap mengedepankan keselamatan, ketertiban, tidak merusak fasilitas umum, dan komitmen pada aksi damai. Musuh kita adalah ketidakadilan dan kebijakan yang menindas;
8. Terus mendoakan kebaikan bagi bangsa Indonesia, agar senantiasa diberi keselamatan, perlindungan, dan jalan keluar terbaik dari situasi yang tengah dihadapi.(yoga)***
