BANTENRAYA.CO.ID – Kantor Dinsos atau Dinas Sosial Kota Cilegon dipastikan gagal dibangun tahun 2023 sekarang.
Padahal, Kantor Dinsos Kota Cilegon yang terletak di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Jombang Wetan, Kecaman Jombang dengan gedung dua lantai sudah tidak layak huni dan sekarang gagal dibangun.
Bahkan, untuk Kantor Dinsos Kota Cilegon, khususnya lantai dua sudah kosong dan tidak lagi ditempati ruang kerja bidang yang dialihkan ke lantai satu.
Hal itu, karena lantai dua Kantor Dinsos Kota Cilegon sekarang sudah bergoryang dan membuat resah pegawai.
Lalu, pada 2020 lalu, Dinsos Kota Cilegon sendiri pernah menyewa gedung di Graha Sucofindo karena gedung kantor lama sudah tidak layak ditempati.
Namun, karena kekurangan anggaran, akhirnya terpaksa kembali menempati gedung lama.
Diketahui, Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TPAD Kota Cilegon sudah melakukan rasionalisasi anggaran Rp100 miliar.
Hal itu, mengakibatkan anggaran pembangunan kantor Dinsos Kota Cilegon mengalami rasionalisasibalias dihapuskan.
Akibatnya, kantor Dinsos Kota Cilegon akan dibangun tahun ini di Jalan Gwangyang, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang membuat urung dilakukan.
Salah satu pejabat Dinsos Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya penghapusan anggaran pembangunan gedung baru tersebut.
“Harusnya tahun ini sudah mulai dibangun. Namun, karena ada rasionalisasi maka dihapuskan anggaran untuk pembangunannya,” katanya, Rabu 29 Maret 2023.
Pembangunan gedung sendiri, paparnya, sudah direncanakan sejak lama namun baru terealisasi pada 2023 ini dan itu gagal karena rasionalisasi.
Gedung Dinsos sendiri, sebenarnya sudah cukup rawan untuk ditempati karena konstruksinya sudah rapuh, dan lantai dua bergoyang.
Hal itu juga menjadikan alasan pada, 2020 dipindahkan dan menyewa di Gedung Graha Sucofindo Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sukmajaya, Kemacatan Jombang.
Namun, karena tidak ada anggaran sewa untuk melanjutkan, Maka Dinsos Kota Cilegon kembali menempati kantor lama di Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang.
“Kantor Dinsos ini sudah pernah pindah di Graha Sucofindo. Itu karena memang sudah tidak layak dan berbahaya jika terus ditempati. Terlebih bangunan atas. Semua pegawai sudah resah,” ucapanya.
Bahkan, lanjutnya, bagian atas sebagian besar sudah tidak lagi ditempati. Hanya ada ruang kerja sekretariat saja. Sementara ruang kerja bidang sudah dialihkan semuanya kebawah, termasuk ruang Kepala Dinas.
“Yang lantai dua itu sudah goyang kalau ada aktifitas, terutama bagian tengah. Jadi hanya pinggil pojok saha masih ada ruang sekretariat dan pak sekretaris,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan, secara urgensi pembangunan kantor tersebut sangat penting. Sebab, sudah tidak lagi repersentatif dan sangat membahayakan.
“Nggak habis pikir saja. Soalnya sudah dianggarkan tapi kenapa akhirnya dirasionalisasi yah. Padahal penting karena Dinsos Kota Cilegon ini dinas pelayanan dasar,” ungkapnya.
Disisi lain, yang penting adalah gudang persediaan sembako. Sebab, itu juga sangat penting. Sembako bisa aman dan juga tentu saja akan awet.
“Gudang yang sekarang sangat tidak pas. Jadi tidak aman dari binatang pengerat dan lainnya,” tegasnya.
Ia berharap, masih bisa dilakukan perubahan kebijakan. Sebab, kantor baru sangat penting jika melihat kebutuhan yang ada sekarang.
“Was-was saja kalau ngantor. Gedung sudah rapuh dan membahayakan semuanya. Kalau terjadi gempa dan yang lainnya bagaimana,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Penataan Bangunan Gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Pemataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon Romy Dwi Rahmansyah belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi adanya rasionalisasi anggaran pembangunan kantor Dinsos Kota Cilegon.
Gedung Dinsos Kota Cilegon sendiri selain sudah rapuh secara bangunan. Juga sudah tidak repersentatif karena sempit dan tidak memiliki gudang penyimpanan untuk bahan paket sembako yang menjadi bantuan untuk warga. ***