Kebakaran Taman Nasional Way Kambas Diduga Sengaja Dibakar oleh Pemburu, Banyak Satwa yang Mati!

Kebakaran Taman Nasional Way Kambas
Foto gajah di Taman Nasional Way Kambas sebelum kebakaran. (Instagram/@tamannasionalwaykambas)

BANTENRAYA.CO.ID – Kebakaran melanda Taman Nasional Way Kambas (TNWK) selama dua bulan terakhir, menghanguskan lahan seluas 200 hektare.

Menurut pihak Taman Nasional Way Kambas (TNWK), lahan-lahan tersebut sengaja dibakar oleh pemburu liar hewan.

Para pemburu liar ini diduga membakar lahan dengan tujuan memasang perangkap untuk menangkap hewan.

Nantinya perangkap akan dipasang sebelum rerumputan itu tumbuh.

BACA JUGA: Kades Sangrawayang Sukabumi Menolak Ajakan Pandawara Bersihkan Pantai Terkotor Nomor 4

Dan ketika sudah tumbuh, maka hewan-hewan akan mudah terjebak ke dalam perangkap di antara alang-alang.

Dampak dari kebakaran yang diduga sengaja dilakukan di Taman Nasional Way Kambas ini sangat merugikan.

Tidak hanya bagi lingkungan saja, akan tetapi juga bagi satwa liar yang ada di dalamnya.

Sukatmoko selaku Humas balai TNWK menyebut beberapa hewan, seperti ular dan trenggiling, ditemukan mati akibat kebakaran tersebut.

Kebakaran ini telah terjadi di setidaknya enam titik berbeda dalam TNWK selama dua bulan terakhir.

BACA JUGA: 8 Tempat Wisata Terbaik di Pontianak yang Paling Terkenal dan Populer 2023

Tim sedang memetakan lokasi kebakaran, dan ada kemungkinan luas lahan yang terbakar akan bertambah.

Sukatmoko juga mengungkapkan bahwa pihak Taman Nasional Way Kambas telah berkoordinasi dengan aparat keamanan, termasuk polisi dan TNI.

Untuk melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku yang diduga sengaja melakukan pembakaran lahan ini.

Kebakaran yang diduga sebagai tindakan pemburu hewan ini menjadi perhatian serius.

Karena dapat mengancam keberlangsungan satwa liar dan mengganggu ekosistem yang ada di TNWK.

BACA JUGA: Hotel Murah di Jepara Mulai dari Rp40 Ribu, Fasilitas Terbaik dan Lengkap Cocok buat Staycation

Sukatmoko mengatakan bahwa dari data yang dihimpun, kebakaran tersebut terjadi di sekitar enam titik di dalam kawasan hutan.

Menurutnya, lahan yang hingga hari ini mengalami kebakaran mencapai luas 200 hektar. “Dua bulan terakhir, total (lahan terbakar) 200 hektar di enam titik,” kata Sukatmoko pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Sukatmoko juga berharap kebakaran ini tidak meluas, karena mengingat kondisi kekeringan dan angin yang berpotensi menimbulkan api yang lebih besar.

BACA JUGA: GRATIS! 5 Kode Promo Grab September 2023, Diskon Besar Berlaku Hingga Akhir Tahun

Ia menambahkan bahwa kebakaran tersebut menimbulkan korban berupa satwa-satwa kecil di dalam hutan seperti Trenggiling hingga ular.

“Ada satwa-satwa kecil yang kami temukan mati terbakar,” katanya.

Sukatmoko mengatakan kebakaran di kawasan TNWK diduga sengaja dilakukan oleh pemburu liar yang memanfaatkan padang savana kering di musim kemarau ini.

Para pemburu liar itu membakar alang-alang agar tumbuh tunas baru yang bisa memancing satwa seperti rusa datang.

“Mereka (pemburu liar) pasang jebakan, jadi saat alang-alang baru tumbuh satwa terkena jebak,” tutupnya.

Pos terkait