BANTENRAYA.CO.ID – Selama dua hari berturut-turut telah terjadi kebakaran di dua Kecamatan yakni, Kecamatan Cipanas terjadi hari Sabtu 14 April 2023 pukul 10.00 WIB dan di Kecamatan Rangkasbitug terjadi hari Minggu 15 April 2023 pukul 00.12 WIB. Kedua kebakaran itu diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Adapun kerugian materil di Kecamatan Cipanas mencapai Rp 100 juta. Sedangkan, di Kecamatan Rangkasbitug kerugian mencapai Rp 25 juta.
Petugas Damkar Lebak, Ade Apriyadi merinci, kejadian kebakaran itu melalap dua bangunan milik warga antara lain, rumah milik Resna (60) di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, dan bangunan pondok pesantren Al-Marjan di Kampung Malangnengah, Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas.
“Dalam dua hari ini, terjadi kebakaran berturut-turut, yang menyebabkan kedua bangunan milik warga setempat dilalap si jago merah,” kata dia kepada Bantenraya.co.id.
BACA JUGA : Bupati Lebak Serahkan Bantuan Intensif Kepada 15.906 Guru Agama
Ia mengungkapkan, satu kejadian kebakaran ditangani oleh pihaknya yakni, di Kecamatan Rangkasbitung. Namun, kejadian kebakaran di Kecamatan Cipanas tak tertangani oleh pihaknya karena mobil Damkar mengalami gangguan.
“Kalau yang di Rangkasbitung, api padam sekitar 00.45 WIB, namun yang di Cipanas, saat mobil Damkar menuju ke sana, baru sampai Sajira, mobil mengalami trouble sehingga mengalami gangguan,” ungkap Ade.
Ade menambahkan, atas kedua kejadian kebakaran tidak ada korban jiwa, namun kebakaran di Kecamatan Cipanas menyebabkan korban luka-luka.
“Pemilik rumah di Rangkasbitung berhasil kami selamatkan, tapi kalau yang di Kecamatan Cipanas katanya ada korban yang luka-luka,” tambah dia.
BACA JUGA : 10 Saksi Sudah Diperiksa, Dua Diantaranya Oknum Penjual Puluhan Ribu KIP di Lebak
Sementara itu, saksi kebakaran di Rangkasbitung, Indra menjelaskan, api mulai terlihat pada bagian belakang rumah. Setelah itu, ia langsung berlari membangunkan pemilik rumah untuk keluar.
“Awalnya saya lagi ronda, kemudian pas berkeliling, ada asap keluar dari salah satu rumah warga, sontak saya berlari, segera mungkin membangunkan pemilik rumah yang sedang tidur,” jelas Indra.
Terpisah, Kepala Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Rasidin menuturkan, satu orang wali santri bernama Among (58) mengalami luka ringan pada bagian tangan karena terkena pecahan kaca.
“Satu orang wali santri, luka ringan tangan sobek kena mentahan kaca, di jahit 8 jahitan atas nama Among,” tuturnya.
Dikatakan Rasudin, atas kejadian kebakaran itu, pondok pesantren mengalami kerugian hingga ratusan juta.
“Itu yang terbakarnya ruangan kantor dan ruang belajar MTs, kerugian mencapai kurang lebih Rp 100 juta,” tungkas Rasudin. ***