Kecewa Angka Kemiskinan Tinggi, Mahasiswa Kumala Menginap di Depan Pemda Lebak

“Idealnya sebuah kepemimpinan tentu adalah kepemimpinan yang mampu melepaskan masyarakat dari kemiskinan dan penderitaan, akan tetapi selama kepemimpinan Bupati Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi, justru jumlah penduduk miskin semakin meningkat. Ini menunjukan bahwa pemerintahan gagal dalam memimpin Lebak dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat,” jelas Imanudin.

BACA JUGA : KPK RI Perhatikan Progres Pembangunan Huntap di Lebak Gedong

Related Articles

Sementara itu, Sekretaris Kumala Rangkasbitung, Andrian membeberkan, tidak hanya permasalahan kemiskinan saja, permasalahan lain seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga sangat memprihatinkan.

“IPM di Lebak selama dari periode pertama sampai masuk akhir ke periode kedua yakni tahun 2014-2022 selalu menempati IPM terendah di Provinsi Banten, prestasi yang sangat memalukan untuk Lebak,” beber Andrian.

Ditambahkan Andrian, aksi pada kali ini merupakan representasi pada aksi Jumat (26/5/2023) di depan gedung DPRD Lebak. Menurutnya, untuk menyikapi persoalan di Lebak seluruh stakeholder yang terkait harus serius dalam bekerja.

“Untuk menyelesaikan persoalan itu, pemerintah harus segera bertindak, karena apabila tak ada tindakan yang sungguh-sungguh Lebak akan tetap menjadi Kabupaten yang tertinggal,” pungkasnya.

Dengan demikian, Sekertaris Daerah (Sekda) Lebak, Budi Santoso mengatakan, akan segera memenuhi semua tuntutan dari mahasiswa.

“Pada Jumat (26/5/2023), saya sudah menemui mereka, dan mengatakan akan segera memenuhi tuntutannya. Tapi hal yang mereka ajukan tidak semata-mata akan langsung di kabulkan karena perlu musyawarah bersama,” singkat Sekda.  ***

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button