Ketahuan Bohong! Viral Video Promosi Pariwisata Filipina Gunakan Pemandangan Alam di Indonesia

Heboh video promosi pariwiisata di FIlipina
Video promosi pariwiisata di FIlipina ketahuan mengambil stock video dari negara lain. (Instagram @lambe-turah)

BANTENARAYA.CO.ID – Baru-baru ini viral video promosi pariwisata Filipina yang menggunakan pemandangan alam di Indonesia.

Bahkan video promosi pariwisata Filipina ini juga mengambil objek atau tempat dari negara-negara lain.

Beredarnya video promosi pariwisata Filipina di media sosial membuat geger publik dan menjadi ramai diperibincangkan saat ini.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 3 Tersangka Baru Kasus Ekspor CPO, Disertai Besar Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Ekspor CPO

Dikutip Bantenraya.co.id dari Instagram @lambe_turah, Dalam video yang memperomosikan negara Filipina ini salah satunya ada pemandangan sawah di Ubud Bali yang merupakan di negara  Indonesia.

Diketahui, video kampanye pariwisata ‘Love The Philippines’ menghabiskan biaya sebesar senilai 900.000 Dollar dan dirilis pemerintah pada 27 Juni 2023.

Akan tetapi isi video tersebut rupanya menggunakan stock shot dari negara lain bukan dari negara Filipina.

BACA JUGA: Wajib Tahu! Ini Dia Kemampuan dan Keterampilan yang Harus Dimiliki Bagi Calon Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Agar Siap Terjun Didunia Kerja Nantinya

Selain adanya pemandangan sawah terasering di Indonesia juga terdapat pemandangan bukit pasir di Brasil.

Kementerian Pariwisata Filipina mengumumkan pada Sabtu 1 Juli 2023 tengah menyelidiki tuduhan jik video agensi DDB menyertakan ‘stock video tidak asli’.

Di sis lain Blogger populer Filipina bernama Sass Rogando Sasot sudah terlebih dahulu memposting di Facebook jika beberapa gambar dalam video kampanye berasal dari negara lain.

BACA JUGA: Panduan Kuliah Online Undira.ac.id Terlengkap Untuk Mahasiswa dan Dosen

Hari ini, DDB meminta maaf lantaran menggunakan ‘rekaman stok asing’. “Proses penyaringan dan persetujuan yang tepat seharusnya diikuti dengan ketat. Penggunaan rekaman stok asing dalam kampanye mempromosikan Filipina sangat tidak tepat, dan bertentangan dengan tujuan DOT (Departemen Pariwisata)” ucap DDB dalam sebuah pernyataan.

“berulang kali meminta konfirmasi dari DDB tentang orisinalitas dan kepemilikan semua materi yang terkandung dalam AVP (presentasi audio-visual) dan visual utama yang dipresentasikan ke Departemen dalam semua kesempatan ini, DDB berulang kali meyakinkan DOT bahwa orisinalitas dan kepemilikan semua materi sudah beres,” ujar departemen tersebut.

Sementara juru bicara kementerian pariwisata tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP pada hari Minggu. Menteri Pariwisata Christina Frasco menyampaikan kepada media lokal pekan lalu, jika kampanye branding baru menelan biaya 49 juta peso (hampir $900.000).

BACA JUGA: Wajib Tahu! 5 Mitos Tentang Supermoon yang Bikin Jantung dag-dig-dug

Dalam keterangannya Frasco mengatakan kementerian melakukan survei global yang menemukan di era pasca pandemi, wisatawan menginginkan ‘interaksi otentik dengan masyarakat’. Slogan baru menggantikan ‘Lebih Menyenangkan di Filipina’.***

Pos terkait