SERANG, BANTEN RAYA- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Serang saat Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-15 Kota Serang berlangsung, Rabu (10/8/2022).
Para mahasiswa menyuarakan perlunya Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengatasi masalah kekerasan pada perempuan karena mereka menilai Kota Serang rawan kekerasan berbasis gender.
Kepala Bidang Kajian Advokasi dan Aksi HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru Muhammad Abdul Aziz mengatakan, Kota Serang saat ini masih rawan kekerasan berbasis gender. Hal itu diketahui dari kuisioner yang dilakukan HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru kepada masyarakat dari 6 kecamatan yang ada di Kota Serang.
“Hampir 90 persen lebih Kota Serang masyarakat menilai Kota Serang belum aman kekerasan berbasis gender,” kata Aziz, saat aksi.
Aziz mengatakan, dari kuisioner yang disebar diketahui bahwa masih banyak koban kekerasan seksual yang ada di Kota Serang. Mereka juga menilai keamanan di Kota Serang terhadap perempuan masih belum aman. “Kita sampaikan tuntuatn kita ke Kota Serang dalam aksi ini,” ujarnya.
Karena itu, Pemerintah Kota Serang seharusnya segera berbenah memperbaiki masalah ini. Ada sejumlah solusi yang bisa dilakukan, misalkan edukasi kepada masyarakat karena masih banyak masyarakat yang belum tahu bentuk kekerasan gender. Infrasruktur Kota Serang yang mendukung keamanan terhadap perempuan juga perlu didorong agar Kota Serang menjadi tempat yang aman hingga ke kampung-kampung.
“Ini juga bisa diperkuat lewat Perda sampai dibuatkan kanal untuk laporan kekerasan pada perempuan,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Serang Hasan Basri yang menemui massa aksi dari HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru mengatakan, akan meneruskan aspirasi yang disampaikan mahasiwa. Namun sepengetahuannya, saat ini pun Pemerintah Kota Serang sudah melakukan kerja-kerja untuk mengatasi masalah kekerasan pada perempuan. (tohir)