BANTENRAYA.CO.ID – SDN Unyur di Jalan Raya Banten, Kota Serang, langganan banjir saat musim hujan.
Salah satu faktor SDN Unyur langganan banjir yang pertama, posisi SDN Unyur lebih rendah dari jalan, sehingga air turun ke SDN Unyur.
Imbasnya, 12 kelas di SDN Unyur kebanjiran saat hujan turun, alhasil kegiatan belajar mengajar (KBM) pun dihentikan sementara.
BACA JUGA:KPU Kota Serang Buka Tanggapan Masyarakat Soal Profil Bacaleg Pemilu 2024
Untuk mengatasi permasalahan banjir di SDN Unyur, Pemkot Serang berencana akan membuatkan sodetan untuk solusi jangka pendeknya.
Rencana pembuatan sodetan di SDN Unyur terungkap pada acara audiensi Komite SDN Unyur dengan Pemkot Serang.
Audiensi dilaksanakan di ruang rapat Walikota Serang di Setda lantai 2, Puspemkot Serang, Kota Serang, Kamis 3 Agustus 2023.
BACA JUGA:KPU Kota Serang Serahkan Berita Acara ke Partai Politik dan Bawaslu
Ketua Komite SDN Unyur Yuyu Saptahudin, Ketua Forum RW Kelurahan Unyur Nana Heryatna hingga tokoh masyarakat Kelurahan Unyur Tubagus Yassin mengadu ke Walikota Serang Syafrudin.
Mereka mengadu soal SDN Unyur yang menjadi langganan banjir, bila musim hujan datang.
Kedatangan para tokoh masyarakat Kelurahan Unyur ini diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tubagus Suherman yang mewakili Walikota Serang Syafrudin.
BACA JUGA:SDN Unyur Langganan Banjir, Komite hingga Tokoh Masyarakat Unyur Ngadu ke Walikota Serang
Ketua Komite SDN Unyur Yuyu Saptahudin mengatakan, SDN Unyur menjadi langganan banjir, bila musim hujan.
“Iya tiap hujan banjir. Kurang lebih 12 kelas banjir. Kurang lebih ketinggian airnya 30 centimeter,” ujar Yuyu Saptahudin, kepada Bantenraya.co.id.
Yuyu Saptahudin menuturkan, pihaknya mengusulkan kepada Pemkot Serang untuk dibuatkan sodetan, agar ketika hujan air tidak merendam SDN Unyur.
BACA JUGA:Pasar Banjarsari Kota Serang Mulai Dioperasikan Kembali
“Kami sepakat komite bersama forum RW dan tokoh masyarakat membuat sodetan, karena kami juga lebih awal mengatasi banjir. Itu solusi jangka pendeknya. Karena kalau kita nunggu yang lain, kasihan. Kalau bulan November Desember hujan,” katanya.
Yuyu Saptahudin mengungkapkan, ketika SDN Unyur direndam banjir, KBM terpaksa dihentikan sementara, karena tidak efektif.
“Nah justru itu kami dari komite mohon maaf ya kadang-kadang siswa dipulangkan, kadang-kadang gantian, kelas rendah pagi, kelas tinggi siang,” ungkap dia.
BACA JUGA:Jelang HUT RI, Penjual Bendera Meraha Putih Keliling Marak di Kota Serang
Yuyu Saptahudin berharap dengan dibuatkan sodetan bisa mengatasi permasalahan banjir di SDN Unyur.
“Ya mudah-mudahan dengan rencana akan dibangun sodetan tadi banjir bisa teratasi,” harapnya.
Ketua Forum RW se Kelurahan Unyur Nana Heryatna mengatakan, penyebab SDN Unyur banjir yang pertama, posisi SDN Unyur lebih rendah dari jalan, sehingga air turun ke SDN Unyur.
BACA JUGA:Pedagang Bendera Merah Putih Musiman di Kota Serang Lesu
“Di belakang SDN Unyur ada perumahan. Tiap hujan airnya mengalir ke SDN Unyur, karena gak ada drainase,” kata Nana Heryatna.
Nana Heryatna menuturkan, jika SDN Unyur kebanjiran, terpaksa kegiatan belajar mengajar (KBM) dihentikan sementara, karena tidak efektif.
“Nah justru itu kami dari komite mohon maaf ya kadang-kadang siswa dipulangkan, kadang-kadang gantian, kelas rendah masuk pagi, kelas tinggi masuk siang,” tutur dia.
BACA JUGA:Ratusan Bacaleg di Kota Serang Dinyatakan TMS
Nana Heryatna menerangkan, di SDN Unyur sudah ada sumur serapan, namun sumur serapan tidak mampu menampung air saat musim hujan.
Kondisi makin diperparah karena jalur sumur serapan tertutup oleh drainase yang di pinggir jalan yang sudah menyempit.
“Solusinya buat sodetan, selain itu dinas terkait PU dan Perkim menertibkan ruko-ruko yang di pinggir jalan, karena abai tidak memperbaiki drainasenya,” terangnya.
BACA JUGA:Jelang HUT RI, Penjual Bendera Meraha Putih Keliling Marak di Kota Serang
Nana Heryatna mengusulkan kepada Pemkot Serang untuk membuat saluran pembuangan air melalui RW 01 Lingkungan Unyur dan RW 10 Lingkungan Kidemang yang muaranya ke Sungai Cibanten.
“Itu bisa dijadikan saluran pembuangan air, cuman belum dibangun. Maka segera dibangun di belakang SDN Unyur itu mengalir RW 1 ke RW 10 Kidemang ke Sungai Cibanten,” tandas Nama Heryatna.
Kepala Dindikbud Kota Serang Tubagus Suherman mengatakan, pihaknya sepakat untuk mengantisipasi banjir di SDN Unyur, karena mendekati musim hujan.
BACA JUGA:Raih Insentif Fiskal, Kota Serang Diguyur Rp 9 Miliar dari Kemendagri
“Dalam waktu dekat bulan-bulan ini akan membuat sodetan untuk antisipasi banjir di SD unyur supaya bulan Oktober, November, Desember tidak kebanjiran lagi karena sudah ada langkah-langkah yang diambil oleh masyarakat,” kata Tubagus Suherman.
Menurut Tubagus Suherman, pembuatan sodetan langkah yang paling cepat dibandingkan langkah-langkah yang lain yang dianggap membutuhkan waktu yang agak lama.
“Selain itu PU juga sedang koordinasi dengan provinsi, karena kewenangan yang di jalan Unyur ini kewenangannya provinsi tentu saja PU sudah mendorong ke provinsi melalui surat permohonannya,” ucap dia.
BACA JUGA:DJKN Kemenkeu Provinsi Banten akan Bangun Rusunara 4 Tower di Kota Serang
Untuk solusi jangka panjangnya, kata Tubagus Suherman, pihaknya akan mengusulkan SDN Unyur untuk dibangun dua lantai, karena lahannya tidak tercukupi, maka bangunan harus ditingkatkan menjadi dua lantai.
“Tentu saja usulan ini akan kami sampaikan ke Pak Walikota, mengingat kebutuhan sekolah di SD Unyur dengan jumlah siswa yang sangat banyak. Mudah-mudahan usulan ini bisa diterima oleh pimpinan dan bisa terealisasi pada anggaran berikutnya,” katanya.
Tubagus Suherman menjelaskan, usulan dua lantai SDN Unyur ada 12 kelas. Namun sudah ada empat kelas yang dilantai dua.
BACA JUGA:SDN Unyur Langganan Banjir, Komite hingga Tokoh Masyarakat Unyur Ngadu ke Walikota Serang
“Berarti kurang lebih delapan lagi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi jumlah siswa tahun yang berikutnya,” jelasnya.
Pengusulan dua lantai SDN Unyur berharap bisa tahun depan.
“Di anggaran murni. Bertahap nanti dilaksanakan delapan itu sesuai kemampuan pemerintah,” tandas dia. ***