CILEGON, BANTEN RAYA – Lurah se-Kota Cilegon dituntut inovatif dalam memimpin wilayahnya, salah satunya dengan membuat program inovasi untuk pelayanan dan pembangunan.
Kemarin (7/12), 43 lurah se-Kota Cilegon diminta melakukan ekspos inovasi yang dimilikinya di hadapan Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam acara Laboratorium Inovasi Kelurahan se-Kota Cilegon di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon.
Salah satu contoh adalah Lurah Purwakarta, Kecamatan Purwakarta Sri Mulia.
Sri membuat inovasi pengelolaan sampah yang diberi nama Gelas Sebaskom atau kepanjangan dari Gerakan Pengelolaan Sampah Semesta Berbasis Komunitas.
Tujuan inovasi itu adalah untuk mengurangi timbunan sampah liar yang ada di wilayah kelurahan.
Selain itu, sampah yang ada memiliki nilai tambah ekonomi untuk warga.
“Nanti akan membuat inovasi cerobong sampah, membentuk bank sampah.Target besarnya agar ada nilai tambah ekonomi dari sampah, dan tidak lagi ada timbunan sampah liar,” ungkapnya.
Inovasi tersebut, jelas Lia, lahir dari diskusi yang berkembang dari masyarakat, dimana titik sampah liar cukup banyak di lingkungannya.
“Ini sampah banyak, jadi agar memiliki manfaat, maka dikelola dengan metode inovasi Gelas Sebaskom,” ujarnya.
Walikota Cilegon Helldy Agustian mengungkapkan, sebelumnya OPD sudah membuat inovasi. Artinya, kata Helldy, semua dipacu untuk melahirkan inovasi.
“Tentu inovasi ini dalam rangka bagaimana memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Ini juga komitmen melayani demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Helldy, pihaknya akan terus mendorong semua lapisan, termasuk masyarakat untuk bisa berinovasi. Salah satunya melalui Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek).
“Melalui Bappedalitbang, masyarakat juga terus didorong untuk melakukan inovasi, dimana pendampingan dan pembinaan juga dilakukan dari LAN RI dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional),” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Cilegon Wilastri Rahayu menjelaskan, inovasi yang dibuat 43 kelurahan tersebut akan didanai dari Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPWKel).
“Sekarang 43 lurah dan para kasi (kepala seksi)-nya ikut dalam laboratorium inovasi. Pembinaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI dibimbing langsung untuk membuat inovasi. Pada 2023 akan dialokasikan masing-masing Rp50 juta untuk inovasi dalam bentuk pelayanan atau pembangunan,” katanya saat mendampingi Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam ekspose inovasi.
Wilastri menjelaskan, pihaknya berharap muncul banyak inovasi yang bagus dari kelurahan, sehingga nantinya Kota Cilegon mampu menjadi kota sangat inovatif.
“Sekarang akan dipilih secara acak untuk ekspose di hadapan Pak Wali, jadi nantinya bisa ada arahan. Kalau masih kurang bagus akan diperbaiki,” ucapanya.(uri)