Manfaatkan Limbah Jadi Barang Bernilai Jual

Limbah Jadi Barang Bernilai
Herman Daeng Parukka, seorang warga Kompleks Pasar Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, memanfaatkan limbah jadi barang bernilai jual. Foto MUHAMAD TOHIR/ BANTEN RAYA

BANTENRAYA.CO.ID- Seorang warga Kompleks Pasar Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, bernama Herman Daeng Parukka manfaatkan limbah jadi barang bernilai jual.

Hasil kreatifitas tangan Herman Daeng Parukka dipasarkan di daerah Kota Serang. “Ada juga yang lewat media sosial,” kata Herman.

Kerajinan ini sangat menarik karena terbuat dari kardus, botol plastik hingga stik es krim. Barang bekas ini disulap menjadi beragam jenis barang yang menarik.

Bacaan Lainnya

Herman Daeng Parukka, mempunyai kreatifitas yang sangat tinggi dalam mengolah barang-barang bekas yang ditemukan di sekitar rumahnya. Dia mampu memanfaatkan limbah atau barang bekas menjadi barang berharga seperti celengan, tempat tisu, tempat pensil, lampion hingga pot bunga.

Kerajinan barang bekas bisa menjadi barang berharga :

  1. Celengan
  2. Tempat Tisu
  3. Tempat Pensil
  4. Lampion
  5. Tempat Pot Bunga

BACA JUGA : Kerajinan Tangan Dari Pelepah Pisang di Kota Serang

Herman kemudian menjual barang hasil kreativitasnya itu dengan harga yang cukup terjangkau mulai dari Rp10 ribu sampai dengan Rp75 ribu tergantung ukuran dan kesulitan saat membuatnya.

Dia mencontohkan, untuk harga celengan dijual Rp10-15 ribu, tempat tisu Rp20 ribu, lampion Rp100 ribu, tempat pensil Rp10-15 ribu, dan pot bunga Rp50-75 ribu.

Herman mengungkapkan, kerajinan pemanfaatan limbah ini sudah dilakukan olehnya sejak 22 tahun lalu. Ini berawal dari keprihatinan dirinya terhadap banyaknya barang bekas yang dibuang warga.

BACA JUGA : Di Kota Serang, Harga Kerajinan Berbahan Pelepah Pisang Dijual Rp 15 Ribu

Padahal, menurutnya semua barang bekas bisa diolah menjadi beragam jenis kerajinan tergantung tingkat kreatifitas masing-masing.

Menurut herman, karyanya sudah sering dilombakan di tingkat kabupaten kota maupun provinsi bahkan nasional. Salah satu karyanya bahkan berhasil jadi juara tingkat nasional yaitu lampion berbahan stik es krim.

“Sekarang kerajinan ini sudah saya daftarkan di Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual dengan nama Handicraft Damar69,” katanya.

BACA JUGA : Saat Kemarau, Warga Kota Serang Sulap Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Bunga

Saat ini, Herman tengah mengurus nomor induk berusaha agar pemerintah daerah bisa lebih peduli pada perajin dengan memberikan dukungan modal usaha.

Sebab dia merasakan saat ini Pemerintah Kota Serang kurang mendukung terhadap para perajin.

Herman mengatakan, produksi celengan lebih diutamakan dari produk lain dengan tujuan agar generasi muda di daerah ini bisa rajin menabung. Karena itu, produksi celengan buatannya lebih banyak dibanding produk yang lain.

BACA JUGA : Buruh Minta Naik Gaji Tahun 2024

Dalam setengah hari dia mampu memproduksi lima sampai tujuh buah celengan. Sementara jika dikerjakan sehari bisa tembus 10 buah.

Penjualan kerajinan miliknya per minggu bisa terjual 10 buah kerajinan dengan omzet per bulan mencapai Rp2 juta rupiah.

Menurut Herman, saat ini para perajin di daerah mulai bangkit usai digempur pandemi Covid-1. Untuk itu, pemerintah diminta mendukung para perajin dari sektor permodalan dan promosi.

Dia merasa sela ini Pemerintah Kota Serang kurang mendukung para perajin karena saat ini para perajin UMKM sedang kesulitan memasarkan produk lantaran masyarakat lebih melirik produk asal China. **

Pos terkait