Mengubah Ide Menjadi Bisnis: Dosen dan Mahasiswa UPI Lanjutkan Perjalanan Kewirausahaan Berbasis Industri Kreatif

mahasiswa UPI Kampus Serang pengabdian masyarakat tentang industri kreatif
Potret mahasiswa/i UPI Kampus Serang pengabdian masyarakat tentang industri kreatif (Dok. UPI Kampus Serang)

BANTENRAYA.CO.ID – Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Serang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis kewirausahaan dengan tema “Youngpreuneur For The Future” Berbasis Industri Kreatif Tahap Ke-Dua (Membuat Produk Usaha Berdasarkan Analisa SWOT, Value Propotion dan Google Trends).

Tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari para dosen, yaitu: Ibu Syifa Fajar Maulani, S.Pd,. M.A.B. sebagai ketua tim pengabdian serta keikutsertaan Ibu Melia Handayani, S.Pd,. MBA dan Bapak Kukuh Widiyanto, S.Pd,. M.Sc, serta dua mahasiswi yaitu: Anisa Yuli Rahmawati dan Siti Kurotul Ainiah.

Tim pengabdian yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan untuk membantu mahasiswa UPI Kampus Serang di prodi Logistik Kelautan dalam mengembangkan produk usaha berbasis industri kreatif.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 18 Kalimat Pasrah kepada Allah SWT yang Menyejukkan Jiwa, Cocok Diucapkan saat Berdoa

Kegiatan tersebut berlangsung selama 4 hari, sejak tanggal 26-30 september 2023 yaitu pematerian business idea pada hari pertama, presentasi sumber daya alam, Value Proposition Canvas pada hari kedua, presentasi produk usulan/ide bisnis yang diajukan oleh masing-masing kelompok lalu menganalisa potensi pasar dari produknya menggunakan Google Trend pada hari ketiga dan praktikum pembuatan cold pressed juice pada hari keempat. Kegiatan tersebut di hadiri oleh 49 orang mahasiswa prodi Logistik Kelautan UPI Kampus Serang.

Pematerian pertama, yang disampaikan oleh Ibu Syifa Fajar Maulani, S.Pd., M.A.B., berkaitan dengan business idea. Dalam pematerian ini, para mahasiswa diajarkan tentang cara menghasilkan ide bisnis yang kreatif dan potensial.

Ini mencakup berbagai aspek seperti identifikasi peluang pasar, pemahaman kebutuhan konsumen, cara mengembangkan ide menjadi sebuah konsep bisnis, cara memberikan produk serta pelayanan yang terbaik untuk konsumennya, dan hal-hal yang bisa membuat pelanggan merasa diuntungkan.

BACA JUGA: Penumpang Angkot di Cilegon Sepi, Angkutan Online Disebut Jadi Salah Satu Penyebabnya

Agar para mahasiswa lebih memahami maksud dari business idea tersebut, beliau memberikan penugasan berupa identifikasi business idea pada setiap kelompok mengenai produk yang akan dijalankannya.

Selanjutnya, pada hari kedua, dilakukan presentasi tentang sumber daya alam Value Proposition Canvas. Dalam presentasi ini, para mahasiswa diajarkan tentang pentingnya memahami sumber daya yang ada dalam diri masing-masing.

Kemudian setiap kelompok diintruksikan untuk menganalisa sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing anggota kelompoknya, setiap anggota kelompok menyebutkan skill, knowledge, dan networking yang mereka miliki.

BACA JUGA: Rahasia Mad Romli Sukses Jadi Pengusaha Limbah, Kuncinya Adalah Kejujuran

Setelah mahasiswa menemukan peluang usaha yang bisa dibuat dari masing-masing sumber daya yang dimiliki, maka mahasiswa perlu mengevaluasi terlebih dahulu apakah produk atau jasa yang akan mereka ajukan ini sesuai dengan kebutuhan target pasarnya atau tidak dengan membuat Value Proposition Canvas.

Pada hari ketiga kegiatan pengabdian ini fokus pada presentasi produk usulan berdasarkan analisa Google Trends. Google Trends adalah alat yang digunakan untuk menganalisis tren pencarian online. Dalam pengabdian masyarakat ini, penggunaan Google Trends bertujuan untuk mengidentifikasi tren yang relevan untuk produk usaha yang akan dikembangkan oleh para mahasiswa.

Tim pengabdian masyarakat bersama para mahasiswa mengidentifikasi kata kunci yang terkait dengan pasar yang akan ditargetkan. Misalnya tim pengabdian tertarik pada bisnis minuman sehat, kata kunci yang kami cari adalah “minuman sehat”, “jus sehat”, “cold pressed juice”, dan sebagainya.

BACA JUGA: Sering Dikira Kembar, Ini Potret Kemiripan Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Antonio Banderas

Setelah menentukan kata kunci, para mahasiswa dapat mengidentifikasi tingkat tren atau minat konsumen terhadap kata kunci yang mereka cari, biasanya Google Trends akan menampilkan grafik minat, puncak trend dan daftar wilayah atau negara yang menunjukan minat tertinggi.

Setelah melakukan analisis pasar melalui Google Trends, mahasiswa dapat menyesuaikan produk yang akan mereka jual mengikuti tingkatan dari google trend dan mengetahui seberapa besar peluang mereka untuk produk usaha yang akan mereka jalani nanti.

Pada hari keempat, kegiatan pengabdian mencakup praktikum pembuatan cold pressed juice. Praktikum ini juga merupakan implementasi ide bisnis dari hasil analisis SWOT, google trend, dan Value Proposition oleh tim pengabdian masyarakat.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Sosok Kabid Kepemudaan Dispora, Nevi Pahlevi Dijuluki Rocky Gerung di Lebak

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti praktikum pembuatan cold pressed ini, mulai dari pemilihan bahan yaitu sayuran serta buah-buahan, kemudian proses pembuatan jus dengan menggunakan juice extractor, lalu sari-sari buah dan sayuran yang dihasilkan dari juice extractor tersebut disaring dan dituang kedalam gelas takar untuk mengetahui seberapa banyak sari buah dan sayur yang dihasilkan.

Setelah diketahui berapa banyak sari yang dihasilkan, langkah selanjutnya yaitu menuangkan sari buah dan sayuran tersebut kedalam botol yang telah disediakan. Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama tim pengabdian dan para mahasiswa serta mendokumentasikan hasil cold pressed juice yang mereka buat.***

Pos terkait