Operasional Haji di Tanah Suci Makkah Berakhir, Jemaah Haji Asal Palembang Belum juga Ditemukan

Gelar Haji
Gelar Haji ternyata warisan belanda untuk penanda orang Indonesia. (Pixabay/konevi)

BANTENRAYA.CO.ID – Satu orang jemaah haji atas nama Idun Rohim Zen (87) yang tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20) hingga kini belum ditemukan.

Jemaah haji asal Palembang ini hilang saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci Makkah, Arab Saudi.

Saat ini pencarian Idun terus dilakukan oleh pihak Kantor Urusan Haji (KUH) bersama dengan otoritas Arab Saudi.

Bacaan Lainnya

Menteri Agama atau Menag, Yaqut Cholil Qoumas membenarkan, pencarian satu jemaah yang hilang saat masa puncak haji tetap dilanjutkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

BACA JUGA : Jemaah Haji Mujamalah Perlu Kepastian Layanan Haji di Saudi, Apa Itu Haji Mujamalah, Simak di Sini

“Saat masa puncak haji kemarin ada delapan jemaah haji yang hilang. Tujuh diantaranya sudah ditemukan, baik dalam kondisi hidup maupun meninggal dunia,” ujar Menag.

“Tinggal satu lagi yang belum ditemukan. Dan saya minta tetap diteruskan pencariannya hingga ditemukan, dalam kondisi apapun,” terang Menag, dikutip Bantenraya.co.id dari kemenag.go.id, Senin 7 Agustus 2023.

Pada penutupan masa operasional haji di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Menag mengatakan, saat ini pencarian Idun dilakukan oleh pihak Kantor Urusan Haji (KUH) bersama dengan otoritas Arab Saudi.

“Kita tunggu perkembangan dari sana. Otoritas Arab Saudi juga sudah dilibatkan. Semua kita cek ulang. Termasuk pemantauan CCTV oleh pihak otoritas keamanan Arab Saudi,” ungkapnya.

BACA JUGA : Indonesia Masuk Tiga Negara Pengirim Jemaah Haji Terbesar dengan Pakistan, dan Bangladesh

Selain pencarian jemaah hilang, Kemenag juga akan terus melakukan pendampingan terhadap jemaah yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Pada masa operasional haji tahun 2023, tercatat ada 77 jemaah haji Indonesia yang masih dirawat di Arab Saudi.

“Mereka akan dirawat sampai kondisinya layak terbang. Bila sudah layak terbang, kami yang akan mengurus kepulangannya,” tandas Menag. ***

Pos terkait