BANTENRAYA.CO.ID – Makna pahlawan selalu mengalami perbaharuan seiring dengan bergesernya zaman.
dulu kita menyebut para pahlawan adalah mereka yang maju di medan perang, berbeda dengan pahlawan masa kini adalah mereka yang memegang jabatan namun tidak melakukan tindak pidana korupsi.
Demikian dikatakan Mulyadi, salah satu veteran di Provinsi Banten kepada Banten Raya, Minggu (10 November 2024).
Mulyadi mengaku sedih ketika menonton berita banyak pejabat yang melakukan korupsi.
Ratu Ria Janjikan Pembangunan Kota Serang yang Inklusif dan Partisipatif
Padahal, uang yang dikorupsi oleh para pejabat itu adalah uang pajak yang dibayarkan oleh rakyat.
Uang tersebut seharusnya digunakan oleh pejabat untuk menciptakan kesejahteraan rakyat, bukan malah menyengsarakan rakyat.
Karena itu, pejabat yang tidak melakukan korupsi pantas disebut dengan pahlawan masa kini.
“Ya sedih kalau sekarang banyak pejabat korupsi,” katanya.
Upah Lipat Surat Suara Pilgub Banten Rp 260 Rupiah Per Lembar
Mulyadi mengatakan, saat ini terdapat 1.000 lebih veteran di Provinsi Banten. Mereka tersebar di delapan kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Banten.
Para veteran yang masih ada dan bahkan yang sudah wafat sebetulnya hanya berharap negara dikelola secara baik oleh para pejabat dengan tidak melakukan korupsi.
“Para pejuang mengorbankan apa pun agar negara ini ada. Jadi setelah negara ini ada seharusnya jangan dikorupsi,” katanya.
Akademisi dari Universitas Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten Leo Agustino menyampaikan pandangannya mengenai arti dari kepahlawanan saat ini.
Pengemudi Ojek Pangkalan Kota Serang Dukung Budi-Agis Jadi Walikota dan Wakil Walikota
Menurut Leo,bentuk dari kepahlawanan tidak perlu diartikan secara tinggi. Akan tetapi, katanya, hal-hal kecil yang berdampak pada orang lain juga dapat diartikan sebagai bentuk kepahlawanan.
“Bentuk kepahlawanan bisa dimulai dari diri sendiri dengan berjuang untuk melawan hal-hal yang membatasi diri sendiri, seperti kemalasan, kebodohan, dan lainnya.
Jadi, arti kepahlawanan itu tidak perlu diartikan tinggi-tinggi, karena hal yang kecil tapi bermanfaat itu juga bisa dikatakan pahlawan,” kata Leo kepada Banten Raya.
Leo mengatakan, generasi muda atau saat ini dikenal dengan gen Z merupakan generasi penerus yang perlu menanamkan arti dari kepahlawanan sebagai upaya meneruskan cita-cita bangsa.
Kantor Kas BRI KPP Pratama Tangerang Timur Tutup Mulai 4 November 2024
“Gen Z saat ini bisa berjuang dan menjadi pahlawan dengan cara belajar yang rajin, mencari ilmu yang bermanfaat, atau membagikan ilmu yang diketahuinya kepada orang lain.
Jadi generasi muda bisa berjuang tidak seperti pahlawan zaman dulu yang harus berperang mengangkat senjata.
Melainkan, berjuang melawan kebodohan, melawan ketidakadilan dan lainnya, itu juga termasuk pahlawan,” ucapnya.
Leo mengungkapkan, Bung Karno pernah berkata bahwa perjuangan dimasa mendatang lebih sulit.
Warga Ngeluh Tutup Drainase Perempatan Warung Pojok Kota Serang Amblas
Karena, pahlawan terdahulu melawan penjajah, namun perjuangan saat ini adalah melawan bangsa sendiri.
“Artinya apa? Jangan sampai kita menjadi bangsa yang bodoh, bangsa yang mudah dikendalikan, kita perlu untuk membangun karakter bangsa kita,” jelasnya.
Leo juga menuturkan, terdapat hal lain yang dapat dilakukan oleh para generasi muda dalam berupaya menjadi sosok pahlawan.
Di antaranya adalah meneladani sosok pahlawan dan membangun karakter bangsa Indonesia.
Barisan Relawan Gibran Bakal All Out Menangkan Andra-Dimyati
“Selain itu, hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan meneladani sosok para pahlawan bangsa, sosok para pendiri bangsa.
Indonesia dibangun dengan para pemikir-pemikir yang memiliki pemikiran cerdas, pemikiran yang berkualitas.
Sehingga, saat ini perlu generasi muda itu meneladaninya. Karena, saat ini Indonesia sebagai bangsa yang besar sudah tidak lagi diisi dengan pemikiran yang bagus, yang berkualitas,
melainkan hanya pemikiran-pemikiran kerdil untuk kepentingan golongan dan sesaat.
Jalan Kedalingan Kramatwatu Kabupaten Serang Dicor
Maka, ini perlu untuk dibangun oleh para generasi muda dalam rangka berperan menjadi sosok pahlawan di hari ini,” tuturnya.
Lebih jauh Leo menuturkan, kendati demikian pihaknya merasa masih ada harapan dan optimisme untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang maju dengan estafet tongkat perjuangan yang dilanjutkan ke para generasi muda.
“Tentu kita perlu optimis, karena bisa jadi para generasi muda ini juga melakukan perjuangan dengan caranya sendiri-sendiri. Tapi, yang penting harus tetap pada alurnya yang baik,” tutupnya.
Carly Van Houten dan Andra Sony-Dimyati di Konser Banten Maju
Sementara itu, tokoh masyarakat Banten Embay Mulya Syarif berpandangan bahwa para pahlawan di zaman dulu dengan era sekarang jelas berbeda.
Zaman dulu, para pahlawan angkat senjata berjuang di medan perang melawan dan mengusir penjajah.
Sedangkan pahlawan era sekarang ini salah satunya cukup mengisi kemerdekaan dengan semangat belajar,
semangat berkarya di segala aspek bidang, sehingga tetap produktif dan berkontribusi terhadap pembangunan di Indonesia.
Calon Walikota Serang Budi Rustandi Tawarkan Bantuan Permodalan Buat Pedagang
Embay mengatakan, para pahlawan saat perjuangan merebut kemerdekaan dipimpin oleh para ulama, karena para ulama memiliki anak didik yang dikenal santri.
Para santri itulah yang melakukan perang dipimpin oleh para ulama.
“Para pejuang yang berhasil merebut kemerdekaan dengan ikhlas tanpa pamrih apapun.
Seperti di Banten yang dijuluki sebagai tanah para syuhada,” ujar Embay kepada Banten Raya, Minggu (10 November 2024).
Menjamurnya Pedagang Es Teh di Kota Serang
Demikian pula ketika mempertahankan kemerdekaan seperti pada peristiwa 10 November 1945.
“Dengan resolusi jihad para pejuang yang dipimpin para ulama berhasil mengalahkan pasukan sekutu yang bersenjata lengkap, dan modern serta mereka veteran perang dunia,” jelasnya. (mg-rafi/harir)