Partai Demokrat Tarik Pasukan dari Koalisi Perubahan dan Persatuan Antara NasDem dan Demokrat, Begini Alasannya

Capture 1
Partai Demokrat Tarik Pasukan dari Koalisi Perubahan dan Persatuan Antara NasDem dan Demokrat, Begini Alasannya (youtube/kompasTV)

BANTENRAYA.CO.ID – NasDem dan Demokrat sudah setahun menjalin kemesraan, ternyata tidak menjamin akan berakhir bersama.

Meski menjalani masa-masa indah, legket seperti pranko namun akhirnya Demokrat di PHP oleh NasDem.

Anies dan AHY ketua umum Dekomrat yang digadang-gadang akan berduet di Pilpres 2024, justru kandas setelah Anies menggandeng ketua umum PKB Muhaimin Iskandar jadi Cawapresnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Tempat Wisata Terbaru di Deli Serdang yang Paling Terkenal dan Populer 2023

Sakit hati ditinggal teman koalisi, ketua majelis tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut ada dalang di balik bubarnya duet Anies dan AHY.

Tentu berpalingnya Anies ke Muhaimin meninggalkan luka mendalam bagi Partai Demokrat, respon keras pun diberikan oleh Partai Demokrat dengan langsung mencabut dukungan terhadap Anies.

Maka secara otomatis Partai Demokrat hengkang dari koalisi perubahan, tak ingin membuang buang waktu Partai Demokrat langsung mengambil langkah move on melupakan NasDem yang dulu teman sekarang malah bersitegang.

BACA JUGA : Makanan Khas Kebumen yang Wajib Dicicipi, ada Nasi Penggel hingga Sate Ambal: Awas Ketagihan!

“Mencabut dukungan kepada sodara Anies Baswedan sebagai calon Presiden dalam Pilpres 2024”, tutur Andi Mallarangen, Sekretaris Majelis tinggi Partai Demokrat.

Andi juga menyebutkan Partai Demokrat tidak akan ada di koalisis perubahan dan persatuan.

“Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam koalisi perubahan dan persatuan karna telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan”, sambung Andi Mallarangen.

BACA JUGA : 7 Mie Ayam di Kota Serang yang Bikin Lidah Bergoyang, Cek Alamatnya

Ketua majelis tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tidak bisa menahan untuk menumpahkan kekecewaan atas langkah NasDem dan Anies menggandeng Muhaimin.

SBY menyentil Partai NasDem dan Anies tidak jujur dan tidak amanah, namun menurut SBY terbentuknya duet Anies dan Muhaimin terjadi karna campur tangan pihak lain.

SBY menambahkan ada Mentri Jokowi yang aktif menawarkan melobi Demokrat membentuk koalisi baru bersama PKS dan PPP.

BACA JUGA : 6 Rekomendasi Cafe Estetik yang Cocok Buat Malmingan di Tanjung Balai, Cek di Sini Lokasinya!

“Mentri masih aktif dari kabinet kerja pimpina Presdien Jokowi secara intensif melakukan lobi termasuk kepada Partai Demokrat dengan menawarkan mengajak membentuk koalisi yang baru Demokrat-PKS-PPP”, ucap Susilo Bambang Yudhoyono.

“Yang bersangkutan mengatakan, yang disampaikan itu inisiatif ini sudah sepengetahuan pak lurah, semua gerakan manufer proses politik yang seperti ini penuh dengan hingar bingar yang berkaitan dengan koalisi Capres dan Cawapres katanya ada Mastermind nya”, tutup Susilo Bambang Yudhoyono.***

Pos terkait