Pasca Banjir Bandang, Volume Sampah di Kota Serang Capai 700 Ton Per Hari

1 Doni Serang Volume Sampah TPSA Cilowong Meningkat Pasca Banjir 4 1
Volume Sampah TPSA Cilowong Meningkat Pasca Banjir : Alat berat meratakan dan mengeruk sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilwong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Minggu (6/3/2022). Pasca banjir yang melanda Kota Serang, volume sampah meningkat terutama sampah perabot yang hancur akibat terendam banjir. Doni Kurniawan/Banten Raya

SERANG, BANTEN RAYA- Volume sampah di Kota Serang melonjak hampir dua kali lipat. Lonjakan sampah ini terjadi setelah bencana banjir menerjang Kota Serang, Selasa (1/3/22).

Kepala UPT Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Askolani mengatakan, jumlah titik banjir yang banyak mengakibatkan volume sampah melonjak hampir dua kali lipat per hari.

“Kondisi normal pengangkutan sampah 350 ton sampai 400 ton per hari, itu sampah rumah tangga dari TPS. Karena banjir ada kenaikan 50 persen atau sekitar 200 ton sampai 300 ton sampah per hari, berarti sekitar 700 ton sampah per hari,” ujar Askolani, dihubungi Banten Raya, Minggu (6/3/22).

Bacaan Lainnya

Askolani menyebutkan, ratusan ton sampah itu diperoleh selain dari TPS, juga dari sejumlah titik banjir, di antaranya dari Lingkungan Kaujon, Masjid Kuno Kaujon, Kecamatan Kasemen, Perumahan Padma Raya Kaujon, Kaujon SDN 7 Serang, Magersari, Perumahan Angsoka, Kidemang, dan Kasemen Banten Lama.

“Kita mulai pengangkutannya itu hari Selasa setelah surut sampai hari ini masih pengangkutan sampah,” ucap dia.

Askolani mengungkapkan, dampak bencana banjir tahun ini sangat luar biasa.

“Banjir tahun ini sangat luar biasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Askolani menuturkan, pengangkutan sampah di lokasi banjir mengalami sedikit kendala, lantaran tumpukan sampah berada dialiran kali dan sungai.

Askolani mengatakan, pihaknya keterbatasan kendaraan alat berat ekskavator (belko) untuk mengangkut sampah yang berada dialiran kali dan sungai.

“Kita belum mempunyai alat berat, sementara hanya untuk di TPSA Cilowong. Selama ini kita bekerja sama dengan PU agar membantu, tapi karena lokasi banjir menyeluruh, dan alat berat terbatas tidak bisa sekaligus,” jelasnya.

Askolani menyebutkan, jenis sampah di lokasi banjir terdiri dari sampah organik dan non organik.

“Volumenya cukup banyak disamping sampah rumah tangga, juga sampah banjir seperti ranting pohon, pohon tumbang, dedaunan, bantal, pakaian, kertas, dan sampah rumah tangga yang terendam banjir,” sebut dia. (harir/rahmat)

Pos terkait