BANTENRAYA.CO. ID – Berikut kami informasikan pelaksaan puasa Tasua dan puasa Asyura 2023 serta niat dan tata cara pelaksanaannya.
Sebentar lagi umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam/Hijriyah karena bulan Dzulhijjah sebentar lagi akan berakhir.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan ini adalah bulan di mana Rasulullah pergi hijrah dari Mekkah menuju Madinah.
Ada beberapa amalan di dalam bulan Muharram salah satunya membaca doa akhir tahun dan awal tahun serta berpuasa.
Dalam hadist disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram adalah puasa yang utama setelah puasa Ramadhan. Sebagaimana riwayat dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Namun, pada awal-awal bulan Muharram ada beberapa puasa yang juga istimewa dan sunnah dilakukan yaitu puasa Tasua dan Asyura.
Puasa Tasua dilaksanakan pada 9 Muharram sedangkan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Lalu, kapan jadwal kedua puasa tersebut dalam kalender Masehi?
Sesuai dengan kalender Masehi 2023 dan surat SKB 3 Menteri tentang Ketetapan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama bahwa Tahun Baru Islam/Hijriyah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.
Dengan begitu pelaksanaan puasa Tasua 1445 H/2023 jatuh pada tanggal Kamis, 27 Juli 2023, dilanjut dengan puasa Asyura pada Jumat, 28 Juli 2023.
Keutamaan menjalankan puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram disebutkan dalam hadist dapat mendapat pahala dan melebur dosa pada tahun-tahun sebelumnya.
Diriwayatkan Imam Baihaqi, Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram dengan niat tidak menyamakan dengan ibadah sunah puasanya umat Yahudi.
Serta sumber dari hadist lain yaitu diriwayatkan dari Imam Muslim dari Abi Qatadah bahwa ketika Rasulullah ditanya oleh sahabatnya tentang puasa Asyura. Nabi kemudian menjawab “Puasa Asyura dapat melebur dosa satu tahun sebelumnya.”
Untuk menjalani kedua puasa tersebut sama dengan puasa pada umumnya yakni dengan niat dan menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit matahari hingga terbenamnya matahari.
Berikut niat puasa Tasua:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tasu’a sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Tasu’a, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Berikut niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”
Itulah informasi terkait pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura serta niat dan tata cara pelaksanaanya pada 2023 ini.***