Pemerintah Kota Serang bergerak cepat menangani bencana banjir yang melanda hampir semua kecamatan di Kota Serang sejak hari pertama bencana banjir terjadi pada 1 Maret 2002 yang lalu. Bahkan, Walikota Serang Syafrudin dan Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin turun tangan memantau lokasi dan ikut menyelamatkan para korban banjir sejak hari pertama.
Pada hari pertama dan kedua penanganan banjir, Pemerintah Kota Serang fokus pada penyelamatan warga untuk menghindari adanya korban jiwa dari musibah banjir terparah selama ini. Dibantu personel TNI, Polri, BNPB, Basarnas Povinsi Banten, organisasi kemanusiaan, lembaga lain BPBD Kota Serang bergerak cepat menyelamatkan warga yang rumahnya habis terendam oleh air banjir yang disebabkan oleh intenstiast hujan yang tinggi dan sebagian berasal dari bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang.
Pemerintah Kota Serang dibantu lembaga dan organisasi lain juga mendirikan posko darurat untuk pengungsi korban banjir yang terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air. Juga mendirikan dapur umum untuk kebutuhan makan dan minum para korban banjir selama mereka mengungsi.
Berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten pada hari kedua banjir, Pemerintah Kota Serang juga membicarakan penanganan yang harus dilakukan pascabanjir, terutama membetulkan penyebab banjir agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penyempitan sungai yang saat ini terjadi, baik karena adanya sedimentasi lumpur maupun karena adanya bangunan liar yang tidak berizin.
Pada hari kedua banjir, Pemerintah Kota Serang juga menggelar rapat darurat dipimpim langsung oleh Walikota Serang dengan mengundang kepala OPD di Kota Serang dan para camat membicarakan penanganan dampak banjir bertempat di kantor BPBD Kota Serang di Kasemen.
Untuk penanganan pascabanjir, Pemerintah Kota Serang juga akan menggunakan belanja tidak terduga (BTT) untuk membantu para korban banjir. Sampai dengan hari ketiga, Pemrintah Kota Serang masih menangani korban banjir dengan menyediakan makanan, pakaian, peralatan yang diperlukan sampai dengan toilet untuk kebutuhan pengungsi. Air bersih juga disalurkan untuk warga guna kebutuhan MKC.
Walikota Serang Syafrudin menyebut, banjir kali ini adalah yang paling parah yang melanda Kota Serang. Sebab banjir tahun ini menimpa hampir seluruh kecamatan di Kota Serang dengan sebaran titik banjir mencapai 65 titik. Data BPBD Kota Serang menyebutkan, ada 3.424 rumah yang terdampak banjir, 8 di antaranya rusak berat. Longsor juga terjadi di 2 lokasi dan pohon tumbang terjadi di 4 lokasi. Pada musibah kali ini juga terdapat korban jiwa sebanyak 5 orang karena tenggelam dan tersengat listrik. (Advertorial Humas Setda Kota Serang)