LEBAK, BANTEN RAYA- Hasil laporan reses ketiga DPRD Lebak yang digelar di ruang rapat paropurna, Senin (8/11), sebagian besar didominasi aspirasi yang berkaitan dengan penanganan infrastruktur jalan poros desa serta jembatan gantung.
Yanto Anggota DPRD Lebak Dapil dua yang meliputi Lebakgedong, Cipanas, Sajira, Maja, serta Curugbitung kepada Banten Raya mengungkapkan, dari hasil resesnya selama satu pekan ini, banyak masyarakat di dapilnya yang mengaspirasikan soal jalan poros desa yang rusak berat, serta soal harapan adanya pembangunan bronjong dibantaran Sungai Ciujung yang rusak dan kerap terkikis akibat dihantam banjir yang belakangan ini sering terjadi.
“Jalan poros desa yang rusak, serta kondisinya paling parah adalah jalan Kampung Cinyiru menuju Kampung Cigobang, Desa Banjasari, Lebak Gedong sepanjang dua kilometer. Kami harap, setelah dilaporkan kondisinya ke pimpinan dewan dan kepihak eksekutif, maka jalan tersebut, bisa segera diperhatikan Pemkab,” ujar Yanto.
Rully Sugiharto Wibowo, Anggota DPRD Lebak dapil empat mengatakan, selain aspirasi soal jalan rusak, masyarakat didapilnya tepatnya di Kecamatan Cibeber, mengaspirasikan soal eks aset PT Aneka Tambang (Antam) yang telah dihibahkan ke Pemkab. Eks aset Antam tersebut yaitu Pasar dilahan PT Antam, Terminal, serta Pesanggrahan.
“Dari ketiga aset tersebut, masyarakat menginginkan agar bangunan pesanggrahan yang kini memprihatinkan segera direhab Pemkab agar bisa nyaman digunakan untuk acara atau kegiatan masyarakat Cibeber,” harap Rully.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Budi Santoso mengatakan, aspirasi hasil reses dewan pasti akan diakomodir. Namun, karena APBD Lebak masih terbatas, maka realisasinya dilakukan secara bertahap.
“Terkait untuk jalan poros desa yang rusak, itu bisa ditangani perbaikannya melalui anggaran dana desa. Karena untuk saat ini, APBD Lebak hanya menangani jalan kabupaten,” terang Budi.(hudaya/muhaemin)