SERANG, BANTEN RAYA – Bupati Serang Rt Tatu Chasanah menyerahkan kendaraan pengangkut sampah berupa dump truk, becak motor (cator), amrol, dan kontainer kepada kecamatan yang diberi kewenangan untuk mengolah sampahnya sendiri. Selain itu, tahun ini Pemkab Serang akan membeli alat insinerator atau mesin pembakaran sampah.
Tatu mengatakan, pengadaan kendaraan pengangkut sampah tahun 2022 dan rencana pembelian alat insinerator tahun ini sebagai upaya Pemkab Serang dalam penanganan persoalan samlah yang adai Kabupaten Serang. “Kita punya motto Kabupaten Serang bersih,” ujar Tatu di halaman Pemkab Serang, Kamis (5/1).
Ia menjelaskan, beberapa tahun ke belakang pihaknya memberikan pelimpahan pengelolaan sampah ke tingkat kecamatan dan sesuai peraturan bupati (Perbud) terdapat 15 kecamatan yang menjadi target. “Kendaraan yang diserahkan hari ini dump truk 11 unit, amrol 10 unit, kontainer 29 unit, dan cator 49 unit,” katanya.
Tatu mengungkapkan, pada tahun ini Pemkab Serang akan membeli dua unit mesin pengolah sampah atau insinerator dengan kapasitas 20 ton per hari yang akan ditempatkan di Kecamatan Kibin. “Terus ada juga RDF (refused derived fuel) milik swasta yang akan dipasang di Kecamatan Bojonegara yang akan menghasilkan bahan bakar industri menjadi pengganti batu bara,” tuturnya.
Tatu memastikan, persoalan sampah di Kabupaten Serang secara bertahap akan diselesaikan dan saat ini produksi sampah di Kabupaten Serang kurang lebih mencapai 1.000 ton per hari. “Ke depan targetnya dua kecamatan ditangani satu insinerator. Harganya Rp11 miliar per unit, kalau masyarakat dan desa tidak peduli kita akan banyak menghabiskan anggaran untuk beli alat,” paparnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang Prauri mengatakan, pihaknya pada tahun 2022 menganggarkan Rp16 miliar untuk membeli kendaraan pengangkut sampah tersebut namun yang terpakai sekitar Rp15 miliar karena ada efisiensi.
“Kita masih kurang banyak. Bisa dihitung kalau satu dump truk kapasitas 6 ton dan produksi sampah 1.000 ton, paling tidak harus ada 200 unit, sekarang baru ada 70 unit. Tahun ini enggak ada pengadaan karena anggarannya dipakai buat beli mesin insinerator,” katanya. (tanjung/fikri)