BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Serang memastikan pembangunan Pasar Baros yang akan dimulai tahun ini dilakukan dengan sistem multiyear atau nyebrang tahun sampai 2024.
Namun para pedagang Basar Baros menagih janji pemerintah daerah yang sebelumnya menyatakan pembangunan Pasar Baros selesai akhir 2023.
Pada pedagang Pasar Baros yang saat ini berjulan di pasar sementara mengeluhkan pendapatan yang terus turun karena pembeli enggan datang karena kejauhan.
BACA JUGA: Warga Lain Dukung Relokasi Pedagang Pasar Baros
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian mengatakan, proses lelang pembangunan Pasar Baros sudah selesai dilakukan dan sudah ada pemenanganya serta sudah dilakukan penanda tanganan kontrak.
“Besok (hari ini-red) dilakukan PCM (pre construction meeting) dan MC-0 (mutual check awal),” ujar Yadi, Selasa 20 Juni 2023.
Ia mengungkapkan, pembangunan Pasar Baros dilakukan melaui sistem multiyears atau tahun jamak yang memakan waktu bisa 12 bulan dan nyebrang ke tahun 2024.
BACA JUGA: Bangunan Pasar Baros Sementara Diprotes Pedagang
“Itu yang mengerjakan orang balai (Balai Prasarana Permukiman Wilayah)Kementerian PUPR. Kalau sudah tanda tangan kontrak sudah dimulai sebenarnya,” katanya.
Terpisah, pedagang Pasar Baros Iwan Setiawan mengaku pihaknya hanya bisa pasrah terkait dengan rencana pembangunan yang nyebrang tahun tersebut.
“Kalau kami pedagang berharapnya sesuai yang dibicarakan dulu waktu pemindahan. Pemerintah dulu bilang pasar selesai dibangun akhir tahun 2023 tapi ternyata meleset,” ungkapnya.
Ia menuturkan, kekhawatiran pedagang terkait molornya pembangunan Pasar Baros menjadi kenyataan karena setelah dibongkat tidak langsung dibangun lagi.
BACA JUGA: Ribuan Warga Baros Borong Minyak Goreng Curah
“Kitas udah audiensi dengan DPUPR, katanya kontar tanggal 26 Juni ini. Kalau sampai 26 Juni tidak ada kejelasan kami akan melakukan aksi,” paparnya.
Iwan mengungkapkan, saat ini banyak pedagang di pasar sementara yang mengeluh karena pembeli yang terus berkurang sehingga menyebabkan pendapatan mereka terus menurun.
“Ada beberapa toko yang tutup terutama pedagang baju. Alasan pembeli jauh terus kalau hujan becek,” tuturnya.***