BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 3.755.52 hektare sawah tersebar di 36 kecamatan di Kabupaten Pandeglang terancam bencana kekeringan.
Bencana kekeringan disebabkan dari dampak el-nino atau cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini.
Para petani di Pandeglang diimbau untuk mewaspadai ancaman bencana kekeringan.
BACA JUGA : Bupati Pandeglang Irna Narulita Bangun 18 Ribu Rumah Tidak Layak Huni, Cek Datanya
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika membenarkan, ribuan lahan tersebut memiliki potensi bahaya kekeringan dalam kategori kelas tinggi.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, namun tetap harus waspada. Pada masa peralihan dari musim hujan ke musim panas, masyarakat disarankan untuk memiliki persediaan air yang cukup, dan memanfaatkan air hujan,” kata Rahmat, Senin 5 Juni 2023.
Dikatakannya, dampak bencana el-nino perlu menjadi perhatian. Dengan memantau perkembangan yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA : 384 Jemaah Haji Pandeglang Kloter 16 Diberangkatkan, Tangis Keluarga Jemaah Tak Terbendung
“Bencana kekeringan yang disebabkan el-nino, tidak termasuk yang diprediksi oleh BMKG, namun kita tetap waspada,” ujarnya.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang, Hasan Basri memastikan, belum ada wilayah yang terdampak kekeringan.
Untuk mengantisipasi kekeringan, pihaknya telah menyiapkan kendaraan mobil tangki air bersih untuk disalurkan kepada masyarakat.
“Kita siapkan mobil tangki air bersih untuk warga yang kena kekeringan, tapi saat ini belum ada,” katanya.
BACA JUGA : Hewan Jenis Trenggiling Beredar di Pandeglang, Diserahkan ke BKSDA
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Nasir M Daud memastikan, tidak ada lahan sawah yang terdampak bencana kekeringan. Bahkan, saat ini para petani memasuki musim panen padi.
“Tidak ada yang kekeringan. Saat ini masih aman. Para petani juga sebagian sedang panen padi,” terangnya. ***