Pilih Kawin Lari dengan Si Doi atau Ikutin Perintah Orang Tua, Temukan Jawaban Terbaik dengan Shalat Istikharah: Dari Niat hingga Doa

Screenshot 20231020 174717 Chrome
Bacaan doa setelah shalat istikharah (freepik/rawpixel.com).

BANTENRAYA.CO.ID – Bagaimana jadinya jika hubungan dengan si doi yang telah lama tetapi terhalang restu orang tua.

Bahkan, orang tua justru telah menyiapkan seseorang untuk dijadikan pasangan anaknya.

Seperti tersambar petir di siang bolong, tentu kabar tersebut begitu mengejutkan untuk sang anak.

Bacaan Lainnya

Tak jarang, ketika dihadapkan dalam dua pilihan yang sulit tersebut membuat tak sedikit orang kebingungan.

BACA JUGA: Profil dan Instagram Park Gyu Young, Aktris yang Beradu Akting dengan Cha Eun Woo di Drakor A Good Day To Be A Dog

Di satu sisi sangat mencintai pasangan yang telah lama menemani. Namun, di sisi lain tidak ingin menentang perintah orang tua.

Ketika dihadapkan dalam dua pilihan yang sulit tersebut, sebaiknya melaksanan shalat istikharah.

Di mana, dimaksudkan untuk meminta petunjuk dari Allah SWT dalam pengambilan keputusan yang terbaik.

BACA JUGA: Profil dan Biodata Lee Sun Kyun, Suami Jeon Hye Jin yang Terlibat Kasus Narkoba dan Korban Pemerasan Sang Bandar

Shalat istikharah tidak serta terkait jodoh, bisa juga dihadapkan dengan berbagai pilihan entah itu di pendidikan atau sebuah perusahaan.

Merupakan salah satu shalat sunah, pelaksanaan shalat istikharah sendiri dilakukan dua rakaat.

Berikut niat serta doa setelah shalat istikharah seperti yang dikutip dari laman NU Online.

BACA JUGA: Sepak Terjang Lee Yoo Mi hingga Sukses Bintangi Drakor Strong Girl Nam Soon, Ternyata Pernah Jadi Kurir

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Bacaan Doa Setelah Shalat Istikharah

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”***

Pos terkait