Polda Segera Gelar Operasi Zebra

2 OPERASI ZEBRA
JELANG OPERASI: Polda Banten melaksanakan Latpraops jelang Operasi Zebra Maung 2022.

SERANG, BANTEN RAYA- Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan Polres jajaran, akan melaksanakan Operasi Zebra Maung pada 3 hingga 16 Oktober 2022. Operasi tersebut merupakan upaya kepolisian menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Banten yang masih tinggi.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Waka Polda) Banten Ery Nursatari mengatakan, Operasi Zebra Maung 2022 akan dilaksanakan selama dua pekan. Sejauh ini angka kecelakaan masih tinggi, meski kepolisian sudah melakukan antisipasi.

“Selama tahun 2022 Polda Banten dan jajaran telah melakukan berbagai upaya serta langkah-langkah antisipatif dalam mencegah terjadinya pelanggaran yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” katanya Ery di sela-sela Latihan Pra Operasi (Latpraops) di Aula Polda Banten, Selasa (27/9/2022).

Bacaan Lainnya

Ery menjelaskan, pencegahan pelanggaran, dan antisipasi kecelakaan lalu lintas sudah dilakukan, melalui peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta penegakan hukum.

“Dilaksanakannya operasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, menurunkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas serta mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas,” jelasnya.

Ery menambahkan, saat ini pihaknya melaksanakan Latpraops untuk memastikan kesiapan anggota pada pelaksanaan operasi, agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan undang-undang dan aturan yang berlaku.

“Pelatihan ini bertujuan untuk melihat kesiapan dan kemampuan personel lalu lintas yang akan melaksanakan operasi, sehingga terjalin sinergitas pelaksanaan tugas yang bermuara pada terwujudnya keselamatan berlalu lintas,” tambahnya.

Sementara itu Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto menjelaskan tujuan dan sasaran digelarnya Operasi Zebra Maung 2022, yaitu menurunkan angka pelanggaran lalu lintas. “Angka kecelakaan lalu lintas dan jumlah fatalitas korban serta meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” katanya.

Budi menjelaskan, untuk target operasi yaitu masyarakat yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, dan lokasi rawan pelanggaran, maupun kecelakaan lalu lintas. “Operasi ini tetap mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, simpatik, humanis dan terakhir adalah upaya penindakan,” jelasnya.

Budi mengungkapkan, penindakan melalui Operasi Zebra Maung itu perlu dilakukan. Sebab dari data yang diperoleh Provinsi Banten masuk angka 10 besar, kecelakaan tertinggi di Indonesia. “Berdasarkan data terakhir kita nomor kedelapan tertinggi se-Indonesia jumlah kecelakaannya,” ungkapnya

Budi menegaskan, penyebab angka kecelakaan itu tertinggi di wilayah Banten yaitu 30 persen itu disebabkan oleh perilaku pengemudi yang diawali oleh adanya pelanggaran. Kemudian 30-40 persen dikarenakan kendaraan yang digunakan tidak laik jalan.

“Salah satunya, kendaraan yang dimodifikasi menjadi kereta kelinci atau odong-odong. Kemudian yang lainnya adalah beberapa faktor jalan dan lingkungan yang harus dibenahi oleh balai atau pengawas jalan yang ada,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, dalam catatan Ditrektorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten menyebut jika kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Banten cukup tinggi. Tercatat dalam satu pekan terakhir, ada sekitar 33 kasus dengan korban meninggal sebanyak 9 orang, orang luka berat 9 dan 46 orang luka ringan 46 orang dengan kerugian materi Rp130 juta. (darjat)

Pos terkait