Polisi Jadi Bos Bank Banten

1 POLISI JADI BOS

SERANG, BANTEN RAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Banten, Tbk atau Bank Banten (BEKS) mengajukan 3 nama direksi dan komisaris baru perseroan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketiganya dipersiapkan untuk mengisi kekosongan kursi pengurus yang sebelum telah dicopot massal.

Seperti diketahui, 5 direksi dan komisaris Bank Banten dicopot lantaran habis masa jabatan dan diberhentikan dengan hormat. Keputusan itu disepakati melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Banten di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Jumat (2/12).

Kelima pengurus bank plat merah yang dicopot massal itu terdiri atas Komisaris Utama Independen Hasanuddin, Komisaris Independen Media Warman. Lalu Direktur Utama Agus Syabarrudin, Direktur Bisnis Cendria Tj Tasdik dan Direktur Kepatuhan Kemal Idris.

Sementara Komisaris M Yusuf serta Direktur Operasional dan Transformasi Bank Banten, Denny Sorimulia Karim mendapat amanah baru dari para pemegang saham. Yusuf dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Komisaris Utama dan Denny menjadi Plt Direktur Utama sampai dengan susunan kepengurusan Dewan Komisaris dan Direksi perseroan terpenuhi.

Untuk memenuhi susunan pengurus perseroan, pemegang saham mengangkat 3 nama. Terdiri atas Muhammad Busthami sebagai Komisaris Utama Independen, Hoiruddin Hasibuan sebagai Komisaris Perwakilan serta Bambang Widyatmoko sebagai Direktur Operasional.

Penelusuran Banten Raya dan dibenarkan oleh pejabat internal Bank Banten yang enggan disebutkan namanya, ketiga nama yang diangkat tersebut merupakan hasil lelang jabatan yang telah digelar Bank Banten sejak September lalu. Ketiganya juga memiliki latar belakang yang berbeda.

Muhammad Busthami merupakan eks Senior Executive Bank Syariah Mandiri. Lalu Bambang Widyatmoko merupakan SVP Business Regional IV Bank Bukopin. Sementara Hoiruddin Hasibuan merupakan Perwira Menengah (Pamen) Polri berpangkat Kombes.

Hoiruddin sejak 25 Agustus 2021 menjabat sebagai Pamen Staf Sumber Daya Manusia Polri dengan penugasan pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri). Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota, Kasubbagsumda Bagrenmin Densus 88 AT Polri dan Kasatgaswil Kepulauan Babel Densus 88 AT Polri.

Plt Komisaris Utama Bank Banten M Yusuf mengatakan, meski sudah diangkat oleh pemegang saham dan diumumkan dalam RUPSLB namun mereka belum secara sah mewakili perseroan. Ketiganya bakal efektif menduduki jabatannya setelah lulus pada fot and proper test oleh OJK.

“Berlaku yang baru setelah OJK fit and proper test. Sekarang (roda organisasi Bank Banten) tetap berjalan cuma sekarang (Dewan Direksi dan Komisaris) tinggal berdua saja,” ujarnya, kemarin.

Ia mengatakan, terkait berapa lama target yang ditetapkan untuk 3 pengurus baru bisa aktif dan pengisian kursi direksi yang masih kosong lainnya, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan pemegang saham.

“Kita akan bicara dulu dengan pemegang saham dengan stakeholder yang berkaitan dengan itu karena saya harus membahas lagi,” katanya.

Disinggung apakah pengisian kursi direksi yang masih kosong akan kembali dilakukan melalui lelang jabatan, Yusuf tak membantahnya. Meski demikian, Ia juga membuka opsi pengisian dengan cara yang lain.

“Bisa iya bisa juga dengan cara-cara yang diperbolehkan oleh perundang-undangan. Komisaris dan direksi, perlu ditanyakan ke pemegang saham,” ungkapnya.

Yusuf juga menepis anggapan dengan adanya pencopotan massal pengurus akan berdampak pada penurunan kinerja Bank Banten. “Justru kita berharap akan menaikan, namanya juga ada reformasi istilahnya untuk kebaikan,” tuturnya.

Sementara itu, Komisaris PT Badan Global Development (BGD) selaku pemegang saham pengendali Razid Chaniago memberikan penjelasan terkait penunjukkan Hoiruddin sebagai Komisaris Perwakilan. Diungkapkannya, Hoiruddin merupakan Komisaris perwakilan yang diambil dari Staf Khusus Kementrian Dalam Negeri.

“Selama ini Komisaris Perwakilan dari Provinsi Banten yang disimpan di Bank Banten adalah PaK M Yusuf, sepanjang diizinkan oleh instansi terkait,” paparnya.

Razid juga membenarkan jika Hoiruddin masih tercatat sebagai anggota Polri dan kini diperbantukan di Kemendagri.

“Di Polisi sudah tidak aktif tetapi beliau diperbantukan di staf khusus kementrian dalam negeri, akan tetapi beliau di Kepolisian belum pensiun,” ungkapnya.

Terpisah, Plt Direktur Utama Bank Banten Denny Sorimulia menyampaikan, Perseroan akan terus melakukan pengembangan-pengembangan khususnya dari sisi Teknologi Informasi. Hal itu dilakukan sebagai literasi kepada masyarakat untuk mulai meningkatkan penggunaan layanan cashless dalam bertransaksi.

Bank Banten juga terus berupaya melakukan percepatan baik dalam pengembangan human capital, refocusing target market. Lalu strengthening capital and liquidity maupun information technology development

“Hal tersebut merupakan empat grand strategy yang dicanangkan manajemen untuk dapat meningkatkan pendapatan yang berujung pada laba perseroan,” tuturnya. (dewa)

Pos terkait