PT SGPJB dan PT Wilmar Gandeng LAZ Harfa Lakukan Normalisasi Sungai Terate

PT SGPJB dan PT Wilmar Gandeng LAZ Harfa Lakukan Normalisasi Sungai Terate
PT SGPJB dan PT Wilmar Gandeng LAZ Harfa Lakukan Normalisasi Sungai Terate.

BANTENRAYA.CO.ID – PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB), pemilik PLTU Jawa 7, dan PT Wilmar menggandeng LAZ Harfa untuk menormalisasi Sungai Terate yang terletak di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Normalisasi Sungai Terate sepanjang 2,2 kilometer berhasil diselesaikan dalam tiga bulan sesuai rencana.

Dalam sambutannya, Lu Chengjun General Manager PT SGPJB menyampaikan, sejak fase konstruksi, manajemen sangat memperhatikan dan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk menjaga lingkungan di sekitar Jawa 7.

Bacaan Lainnya

Normalisasi sungai penting dilakukan karena dapat mengurangi risiko banjir dan memperbaiki ekosistem sungai.

“Pekerjaan ini tidak hanya bermanfaat bagi kelestarian lingkungan, namun juga mendukung keberlangsungan perekonomian para nelayan untuk jangka panjang.“

Sebagai bagian dari GD Power dan PLN Nusantara Renewables, pihaknya percaya bahwa kesuksesan bisnis harus sejalan dengan kelestarian lingkungan.

Perlindungan lingkungan hidup merupakan pekerjaan besar sehingga memerlukan upaya bersama dan sinergi dari berbagai pihak untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutannya.

“Untuk pekerjaan normalisasi sungai kali ini, kami bekerja sama dengan PT Wilmar. Semoga kolaborasi ini dapat menjadi contoh sinergi yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat lokal, dan memberikan manfaat positif bagi para nelayan di sekitar Jawa 7 pada khususnya serta dapat menjadi inspirasi untuk banyak inisiatif hijau di masa mendatang,” tutur Lu Chengjun.

Bambang, Manajer Humas PT Wilmar menyampaikan, selain merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan normalisasi Sungai Terate juga adalah bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar.

“Keberadaan PT Wilmar Grup dan PLTU Jawa 7 bukanlah tamu di Desa Terate, kami merupakan bagian dari masyarakat. Kami ingin mempunyai peran dalam masyarakat, agar keberadaan perusahaan kami dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Umar Yunani, Pjs Kepala Desa Terate, menyampaikan apresiasi kepada PT SGPJB dan PT Wilmar atas kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat Desa Terate.

“Yang dilakukan PT SGPJB dan PT Wilmar ini sudah baik sekali. Masyarakat pun perlu menjaga lingkungan, salah satunya tidak membuang sampah ke sungai,” kata Umar.

Direktur Utama LAZ Harfa, Abdul Rafur menyampaikan ucapan terima kasih atas kolaborasi bersama PT SGPJB dan PT Wilmar.

Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara berbagai elemen dapat menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya untuk pelestarian lingkungan.

“Kami percaya bahwa kolaborasi ini bukan hanya sebatas kerja sama, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem yang lebih inklusif dan berdaya. Semoga kemitraan ini terus berkembang, memberikan manfaat yang lebih luas, serta menjadi inspirasi bagi berbagai pihak dalam membangun kebaikan bersama,” ungkapnya.

Aris Habibi, Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan Normalisasi Sungai kolaborasi PT SGPJB dengan PT Wilmar.

“Semoga SGPJB dan Wilmar dapat bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup untuk membentuk bank-bank sampah di sekitar Desa Terate sebagai upaya edukasi tentang pengelolaan sampah, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui circular ekonomi.” Ia pun berharap kegiatan normalisasi sungai menjadi agenda rutin tahunan dan masyarakat dapat terus menjaga kebersihan lingkungan.

Mewakili para nelayan, Ketua Nelayan Desa Terate, Bedi Jubaedi menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT SGPJB dan Wilmar atas kegiatan normalisasi Sungai Terate yang telah dilakukan. Menurutnya, normalisasi sungai tersebut membantu masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. “Sungai Terate memang kondisinya mengalami pendangkalan, sehingga para nelayan kesulitan untuk melaut. Dengan adanya normalisasi ini tentu sangat membantu nelayan,” pungkasnya. *

Pos terkait