BANTENRAYA.CO.ID – PT Telkom Indonesia melanjutkan program konservasi terumbu karang di kawasan perairan barat pulau Jawa, Banten.
Kali ini program konservasi terumbu karang yang memasuki tahun ketiga menjangkau kawasan Pulau Tunda di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Pulau Tunda merupakan salah satu pulau yang terletak di utara wilayah Banten dengan 1.500 penduduk yang 80 persennya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Sayangnya, kondisi terumbu karang di perairan Pulau Tunda telah mengalami degradasi akibat kerusakan eksternal, sehingga memengaruhi kondisi dan kuantitas hasil tangkapan nelayan.
Pembangunan di pesisir pantai, pembuangan jangkar kapal, pencemaran limbah, sedimentasi, serta perubahan iklim mengakibatkan kerusakan terumbu karang di pulau ini yang kemudian menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan ikan para nelayan.
Hal ini meningkatkan urgensi rehabilitasi terumbu karang, yang mendasari berbagai program konservasi terumbu karang, yang salah satunya dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia, melalui pemotongan karang indukan yang selanjutnya ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan.
Program konservasi terumbu karang sendiri merupakan penyaluran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Telkom Indonesia Tbk dengan menggandeng LAZ Harfa sebagai mitra program.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Telkom yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang berkomitmen memberikan manfaat bagi masyarakat maupun lingkungan.
Dalam program konservasi terumbu karang kali ini, sebanyak 275 rak terumbu karang akan dipasang di kawasan perairan Pulau Tunda.
Sebelumnya PT. Telkom Indonesia bersama mitra LAZ Harfa telah sukses memasang 946 rak terumbu karang di Pulau Liwungan dan 676 rak terumbu karang di Pulau Badul sejak tahun 2021 hingga 2023.
Pemasangan rak terumbu karang di Pulau Tunda secara resmi dimulai dengan penandatanganan komitmen dan peresmian program di Aula Kantor Desa Wargasara, Pulau Tunda.
Acara dihadiri perwakilan Telkom yakni General Manager (GM) Telkom Witel Banten R Adam Widodo dan Tim Social Responsibility Center (SRC) Telkom Regional II Arie Dwi Utomo, Direktur Utama LAZ Harfa Abdul Rafur, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Pulau Kecil pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Baya Adam Hasim.
Selanjutnya Kepala Timja Pelestarian dan Perlindungan Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (PSPL) Serang Anhar Muslim, Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan Kabupaten Serang Nurdhian, Kasie Ekbang Kecamatan Tirtayasa Arifudin. Kapolsek Tirtayasa Iptu Yogi Haribowo, Danramil 0602-11 Tirtayasa Kapten Inf. Jajang Supriatna, dan masyarakat Pulau Tunda.
Program konservasi terumbu karang ini pun disambut hangat oleh masyarakat Pulau Tunda.
Syatibi, salah seorang warga Pulau Tunda dan berprofesi sebagai nelayan mengaku sangat senang dengan adanya konservasi terumbu karang di Pulau Tunda.
Dia berharap setelah dilakukan konservasi terumbu karang akan mendatangkan kembali ikan sehingga warga Pulau Tunda tidak perlu jauh-jauh mencari ikan.
Kabid Pengelolaan Sumberdaya Pesisir, Laut, dan Pulau-pulau Kecil pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Bay Adam Hasim mengapresiasi kepedulian PT. Telkom Indonesia kepada masyarakat Serang khususnya masyarakat sekitar Pulau Tunda dengan adanya program konservasi ini.
“Karena konservasi ini dapat merehabilitasi terumbu karang yang rusak, dan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik, sehingga dampaknya dapat langsung dirasakan oleh Masyarakat,” ujar Bay Adam Hasim.
GM Telkom Witel Banten Adam Widodo mengatakan, program konservasi terumbu karang di Pulau Tunda diharapkan mampu membangun kembali kehidupan biota laut dan meningkatkan ekonomi masyarakat di Pulau Tunda.
“Saya mewakili PT Telkom Indonesia mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Bapak/ Ibu sekalian. Dengan terselenggaranya program ini, semoga bisa terus berkontribusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat khususnya yang ada di wilayah Pulau Tunda ini. Karena ini merupakan upaya Telkom untuk ikut serta dan berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.
“Semoga melalui program konservasi terumbu karang ini mampu menjaga ekosistem laut serta meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di sekitar Pulau Tunda,” kata Adam berharap. *