Trending

Selama Arus Balik Nataru, Pelabuhan Merak Ditutup Tiga Kali

“Ketiga kalinya dilakukan penundaan-penundaan kapal karena cuaca di Pelabuhan Merak ini sifatnya fluktuatif. Pertama pada 22 Desember 2022, seluruh dermaga di off-kan 5 jam. Kemudian pada 28 Desember 2022 dermaga juga di off-kan hamper 7 jam dan pada 31 Desember 2022 dermaga di off-kan sekitar 4 jam,” terangnya.

Handjar menjelaskan, cuaca buruk terjadi di Pelabuhan Merak jika gelombang sudah melebihi 2 meter dan kecepatan angin diatas 25 knot. Dalam cuaca buruk, dilakukan penundaan perjalanan atau penghentian pelayaran. “Lalu lintas pasti terjadi, tapi Nataru ini demand yang ada masih tercover dengan kapasitas yang ada, ini akan lain ceritanya kalau terjadi di arus mudik Lebaran,” ungkapnya.

Salah satu pengemudi truk, Khoirul mengungkapkan, dirinya mangantre untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak lebih dari 5 jam pada Sabtu (31/12). Ia harus mengantre lama lantaran pelayanan di dermaga Pelabuhan Merak dihentikan sementara. “5 jam lebih (ngantre). Dikasih tau cuaca tidak diinginkan,” kata Khoirul pengemudi truk yang hendak pulang ke Lampung ini.

Khoirul mengungkapkan, Ia baru merasakan penutupan Pelabuhan akhir pekan lalu. “Bagus juga sih ditutup, demi keselamatan, rugi waktu saja kita,” ucapnya.

Sementara itu, penumpang pejalan kaki, Vera menuturkan. Perjalanan dari Bakauheni ke Lampung sekitar 5 jam. “Saya dari setengah 6 (17.30 WIB) sampai jam segini (22.00 WIB). Biasanya paling 2 jam atau 3 jam,” kata penumpang kapal dari Lampung yang hendak ke Jakarta.

Vera menuturkan, pihaknya mendapatkan pemberitahuan dari kru kapal bahwa cuaca buruk. Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di PErairan Selat Sunda. “Kalau di tengah gak begitu berasa, pas mau sandar itu sulit sandar kapalnya,” tuturnya. (gillang)

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button