Sepanjang 2022 BPOM Temukan 777 Obat Tradisional Ilegal, Berikut Ini Daftarnya

20230630 095943
Jenis obat tradisional ilegal (sumber foto: akun twitter @BPOM_RI).

BANTENRAYA.CO.ID – Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM) merilis temuannya terkait obat tradisional ilegal.

Selama tahun 2022, BPOM menemukan 777 kasus obat tradisional ilegal yang sudah beredar di masyarakat.

Obat tradisonal ilegal yang ditemukan BPOM tersebut tidak memiliki izin edar dan mengandung bahan kimia.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: BPOM Serang Temukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya

Sepanjang tahun 2022, BPOM menemukan 777 kasus obat tradisional ilegal,”tulis akun twitter @BPOM_RI dikutip Bantenraya.co.id, Jumat 30 Juni 2023.

Akun BPOM_RI itu menyebutkan, obat tradisional yang ditemukan tidak memiliki izin edar dan mengandung bahan kimia obat atau BKO.

“Obat tradisonal yang tidak memiliki izin edar tidak dapat dipastikan keamanan, khasiat, dan mutunya,” katanya.

BACA JUGA: Mahfud MD Pastikan Penanganan Hukum Al Zaytun Tidak Diambangkan

Sedangkan untuk obat tradisonal yang mengandung bahan kimia obat berisiko terhadap kesehatan organ tubuh seperti ginjal dan hati.

Berikut ini di antara obat tradisonal ilegal yang ditemukan BPOM RI yang beredar luas di masyarakat dan berbahaya.

1. Tawon Klanceng, ditemukan di sumatera, jawa, kalimantan, dan sulawesi. Obat ini tanpa izin edar dan mengandung BKO.

BACA JUGA:

Bukan Asal Gambar, Kenali Tanda Warna dan Logo pada Obat Jangan Sampai Keliru Apalagi Asal Minum

2. Montalin, obat yang tanpa izin edar dan mengandung BKO ini ditemukan di seluruh pulau di Indonesia.

3. Wantong, obat ini banyak ditemuka di sumatera, jawa, kalimantan, NTT, dan NTB.

4. Xian Ling, obat tradisonal ini juga tersebar di jawa, kalimantan, dan NTT.

5. Galatik Sari Manggis, obat ini beredar di sumatera, jawa, dan NTT.

6. Pil Sakit Gigi Pak Tani, obat ini tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, NTT, dan Papua.

7. Kuat Lelaki Cap Beruang, obat ini tersebar di sunatera, jawa, dan kalimatan.

8. Minyal Lintah Papua, obat ini tersebar di suantera, bali, dan kalimanta.***

Pos terkait