Setengah Kios di Pasar Badak Pandeglang Kosong, PAD Jeblok

4 pasar
KIOS KOSONG: Sejumlah kios di Pasar Badak Pandeglang terlihat tutup, Kamis, (1/8).(Aldi Setiawan/Banten Raya)

PANDEGLANG , BANTEN RAYA – Hampir setengah dari jumlah kios, los, hingga pelataran di Pasar Badak Pandeglang dalam kondisi kosong alias tak ada penyewa yang menempatinya. Berdasarkan catatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Pandeglang, sedikitnya ada sekitar 1.017 jumlah lapak yang ada di Pasar Badak Pandeglang baik itu berupa kios, los, dan pelataran.

“Namun, hampir setengahnya dalam kondisi kosong dan tidak ada penyewa yang menempatinya. Ada sekitar seribuan lebih, tapi memang banyak toko yang tutup setengahnya atau sekitar 50 persennya,” kata Asep Dade, Kepala UPT Pasar, kepada Banten Raya, Kamis, (1/8).

Kosongnya sejumlah kios tentu diungkapkan Ade mempengaruhi penerimaan Pendapatan Asli Daerah atau PAD pasar.Pihaknya sendiri dibebankan PAD sebesar Rp 3,7 miliar hingga akhir tahun 2024.

Namun hingga Juli 2024, baru terealisasi sebesar Rp 1,042 miliar. “Di bulan tujuh kemarin kami baru terealisasi Rp 1 miliar 42 juta. Target kami mungkin hanya 70 persennya tercapai,” imbuhnya.

Selain banyaknya toko yang tutup, Asep menuturkan bahwa faktor lain yang menyulitkan tercapainya capaian PAD ialah kesadaran para penyewa terkait pembayaran uang sewa.

Padahal, dirinya mengklaim bahwa harga sewa yang ditetapkan pemerintah terbilang murah. Untuk kios, penyewa hanya perlu membayar Rp 25 ribu perbulan, los Rp 10 ribu, dan pelataran Rp 7,5 ribu.

“Kemudian terkait sewa juga agak sulit ya ke para pedagang tingkat kesadarannya. Mereka punya alasan, seperti pasar sepi, pengunjung kurang datang di pasar karena kebanyakan belanja di online,” tandasnya. (aldi/muhaemin)

 

Pos terkait