Stok Darah di Cilegon Belum Sesuai Batas Minimal Standar WHO, Donor Darah Belum Jadi Gaya Hidup

PMI
Talkshow Pengurus PMI Kota Cilegon mengenai stok darah yang kurang. (Diskominfo Cilegon)

BANTENRAYA.CO.ID – Stok darah di Kota Cilegon belum memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dimana, seharusnya sebuah daerah minimal seharusnya tersedia 2,5 persen stok darah dari jumlah penduduk setiap bulan.

Di Kota Cilegon, seharusnya stok darah yang sesuai standar yakni sebanyak 900 kantong per bulan. Namun, sampai sekarang pemenuhan dari para pendonor hanya mampu mencapai kisaran 700 sampai 800 kantong saja.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Drama Twinkling Watermelon Episode 2 Sub Indo: Spoiler dan Link Nonton Sub Indo Full Movie Bukan Bilibili

Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon dr Arriadna menyatakan, sebenarnya angka tersebut masih masih tergolong aman.

Hanya saja, ia menyayangkan kondisi masyarakat yang belum menjadikan donor darah menjadi lifestyle atau gaya hidup.

“Setelah saya menekuni pendonoran darah, ternyata harusnya bisa jadi lifestyle karena itu bisa membuat badan kita jadi lebih sehat karena darah itu ada umurnya, kapan itu rusak ada expired-nya,” kata dr Arriadna saat talkshow di Radio Mandiri FM, Selasa 26 September 2023.

BACA JUGA: Rahasia Mencerahkan Kulit Ketiak dengan Air Mawar, Dijamin Langsung Bersih dan Mulus

“Kalau dengan donor itu, otomatis tubuh membuat darah baru lebih cepat. Jadi kalau kayak kendaraan bermotor kayak orang ganti oli pasti bagus kan,” tambahnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon ini mengungkapkan, jika ikut standar WHO, maka di Kota Cilegon seharusnya minimal 900 kantong per bulan.

Sebab, standar WHO itu minimal 2,5 persen dari jumlah total penduduk.

“Jarang sekali kami dapat 900 kantong, dalam dua bulan kami bisa dapatkan 900-an kantong. Lebihnya itu 700 sampai 800-an kantong setiap bulan,” ucapnya.

“Tapi dari jumlah kantong yang ada kami bisa memenuhi permintaan sekitar 95 persen. Artinya hanya 5 persen yang tidak bisa kami penuhi dan biasanya rumah sakit mencari di UDD lain, tetangga, yang paling deket sih Serang,” sambungnya.

Untuk sekarang, papar Arriadna, stok darah per 26 September 2023 hingga pukul 07.25 WIB di PMI Kota Cilegon untuk golongan darah A terdapat 43 kantong, golongan darah B kosong, golongan darah O ada 6 kantong dan golongan darah AB ada 4 kantong.

“Stok darah tidak bisa kita samakan dengan stok obat karena ini enggak bisa diatur hari ini harus sekian, tidak bisa. Yang donor satu orang, satu orang yang membutuhkan kadang sampai 2 atau 3 kantong. Jadi memang susah. Butuh pendonor lebih banyak,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon itu.

Sementara itu, Bendahara PMI Kota Cilegon M Yunus menuturkan, tidak semua darah yang diambil layak pakai.

Sebab, ada beberapa yang dinyatakan tidak layak dimusnahkan.

“Di Cilegon menggunakan teknologi CLIA untuk uji saring, itu bisa menscreening darah yang sehat dan tidak sehat. Artinya tidak ada lagi darah yang infeksius atau reaktif mengandung penyakit yang akan ditransfusikan ke pasien,” tuturnya.

Sedangkan terkait stok darah yang kadang kosong, Yunus mengajak masyarakat agar mulai melakukan donor darah agar bisa memenuhi kebutuhan.

Memang saat ini banyak pendonor sukarela, namun stok darah dengan permintaan itu setiap bulannya bervariasi.

“Saya sering kali mendengar kenapa sih kalau butuh darah susah, kadang orang yang berkata begitu setelah ditanya ternyata mereka tidak pernah mendonor,” terangnya.

“Bahkan saya pernah menemui keluarga pasien yang mungkin sedang butuh sampai mereka marah kenapa stok darah kosong itu. Golongan darahnya sama antara keluarga dengan pasien tapi diminta donor tidak mau, kalau logika itu terus berkembang mau kapan dipenuhinya kebutuhan darah itu,” pungkasnya. ***

Pos terkait