BANTENRAYA.CO.ID – Inilah informasi seputar teks Kultum Ramadhan singkat, padat dan berbobot yang bertema pilihlah kalimat terbaik sebelum terucap.
Kultum Ramadhan biasanya di sampangkan oleh pendakwah, ustad, dan tokoh yang diberi kesempatan untuk menyampaikan beberapa materi tentang Ramadhan.
Kultum ini biasanya dilakukan pada bulan Ramadhan saat selesai sholat tarawih dan sholat subuh berjamaah di Masjid atau Mushola.
Meskipun Kultum ini berdurasi singkat yakni antara 5-7 menit, akan tetepin banyak teman atau pesan yang disampaikan dalam kultum Ramadhan ini yang mudah di menegrti.
Seperti kita ketahui Mendengarkan Kultum singkat dapat memupuk pemahaman agama apalagi di bulan puasa, pahala tiap amal baik akan dilipatgandakan dengan luar biasa.
Penasaran teks Kultum Ramadhan singkat, padat dan berbobot yang bertema pilihlah kalimat terbaik sebelum terucap? Simak artikel ini sampai selesai.
Jama’ah rahimakumullah,
Tadi kita mendengarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala;
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra'[17]: 53)
Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyampaikan kepada hamba-hamba-Nya untuk memilah-milah dalam berkata. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak hanya mengatakan, “Ucapkanlah yang baik.” Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengatakan, “Ucapkanlah yang terbaik.”
Artinya kalau di sana ada beberapa ungkapan-ungkapan yang baik, misal ada dua, tiga, atau empat maka pilihlah yang terbaik di antara ungkapan-ungkapan tersebut. Ini melazimkan seseorang ketika hendak berbicara, dia berpikir terlebih dahulu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk memilih ungkapan-ungkapan yang terbaik.
Mengapa diperintahkan demikian? Karena syaithan selalu hadir dan berusaha menggoda di tengah manusia. Dia senang jika manusia saling bertengkar, bermusuhan, membenci, dan mendendam. Syaithan bahagia jika manusia seperti itu.
Di dalam firman-Nya;
إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra'[17]: 53)
مُبِينًا bisa diartikan “dia nyata” dan bisa diartikan “dia menyatakan”. Dia sudah menyatakan peperangan sejak awal, dia tidak menyukai Nabi Adam ‘alaihissalam dan keturunannya. Dan dia juga sudah berjanji akan membawa seluruh anak Adam menuju neraka Jahannam. Kita semua adalah target. Tidak seorang pun dari kita yang keluar dari target syaithan.
Di Antara Ibadah yang Agung
Sekali lagi, di antara ibadah yang agung adalah memilah-milah kata-kata ketika ingin berucap. Dan ini berlaku dalam kondisi apa pun. Kita berbicara dengan anak-anak apalagi istri atau suami, kita pikir dahulu bicara yang benar dan enak bagaimana. Itu adalah ibadah.
Ibadah bukan hanya membaca Al-Qur’an saja. Melainkan juga memilih kata-kata ketika berbicara dengan lawan bicara juga ibadah. Demikian juga di dalam grup. Ketika ada yang salah, kita tegur bagaimana caranya yang kira-kira enak atau tidak dengan cara begini dan begitu. Semuanya dipikirkan terlebih dahulu. Tidak asal berbicara dari apa yang ada di benak kita lalu langsung kita ucapkan.
Sebagian orang, apa yang ada di benaknya langsung diungkapkan. Demikian juga apa lagi di dunia maya, maka kita semua harus hati-hati untuk berkomentar. Harus selalu ingat firman Allah Subhanahu wa Ta’ala;
يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ
“Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).” (QS. Al-Isra'[17]: 53)
Maka berpikirlah dahulu sejenak sebelum berbicara. Itu bermanfaat baginya di dunia maupun di akhirat. Bukan seperti sebagian orang yang bangga telah ceplas-ceplos dalam berbicara. Dia bangga, dan itu bukan adab islami.
Demikian teks Kultum Ramadhan singkat, padat dan berbobot yang bertema pilihlah kalimat terbaik sebelum terucap.***