Tokoh Pendidikan Didorong Maju di Pilkada Kota Serang

1 Sholeh Hidayat kiri

SERANG, BANTEN RAYA – Tokoh pendidikan diminta turut meramaikan Pilkada Kota Serang di tahun 2024.
Pengamat politik Untirta Suwaib Amirudin mengatakan, tokoh pendidikan penting berada dalam kontestasi di Pilkada Kota Serang mengingat perkembangan kampus di Kota Serang yang semakin banyak.

“Hari ini wajah Kota Serang sudah masuk kawasan pendidikan. Kita lihat dari pintu masuk Kota Serang ada Uniba, Universitas Sutomo, Untirta, STIE Dwimulya,” kata Suwaib kepada Banten Raya, awal pekan kemarin.

Belum kemudian Unsera yang berada di kawasan Pintu Tol Serang Barat, Universitas Primagraha di Panancangan, UIN Banten di Ciceri. Lalu ada juga STIA Maulana Yusuf, Universitas Kencana. Belum Untirta juga memiliki kampus baru di Sindangsari bersama UIN Banten.

Bacaan Lainnya

“Kota Serang itu bisa diarahkan menjadi Kota Pendidikan. Walaupun sekarang belum terarah, masih semrawut, tapi kalau mau kita tata bisa. Tapi ya itu, butuh juga orang yang mengerti tentang pendidikan,” kata Suwaib.
Kota Serang, lanjut, Suwaib, bisa seperti kawasan Bulak Sumur di Yogyakarta, Jatinangor di Jawa Barat, yang menjadi kawasan khusus pendidikan.

Siapa saja tokoh pendidikan yang cocok maju di Pilkada Kota Serang? Suwaib menyebut banyak sosoknya.
Ada Mulya Rahayu Rachmatoellah, Ketua Yayasan Unsera; Haerofiatna, Pembina Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia yang menaungi Universitas Primagraha; Furtasan Ali Yusuf, Rektor Universitas Bina Bangsa, dan Soleh Hidayat, mantan Rektor Untirta dan juga tokoh pendidikan Banten, dan banyak sosok lain seperti Fauzul Iman dari UIN Banten.

“Kalau orang mengerti pendidikan, biasanya memiliki seni bagaimana membangun peradaban. Tapi kalau politisi murni lebih kepada kepentingan tertentu. Kalau kita ingin bicara kepala daerah ke depan yang habis 2024, saya lebih merekomendasikan pernah berkiprah di dunia kampus,” kata Suwaib.

Ia mengatakan, saatnya tokoh pendidikan mengambil peran dan tidak hanya menjadi penonton. “Jamaahnya juga banyak kan,” kata Suwaib.

Mantan Rektor Untirta yang juga tokoh pendidikan Provinsi Banten Sholeh Hidayat setuju jika Kota Serang dikembangkan menjadi Kota Pendidikan. Senada yang dikatakan Suwaib, tumbuhnya kampus di Kota Serang bisa menjadi landasan visi Kota Serang menjadi kota pendidikan.

Adapun terkait namanya didorong di Pilkada Kota Serang 2024, Sholeh mengaku tidak mau bermimpi. “Kalau saya mah mimpi saya belum. Maqom saya itu guru. Tidak berbakat jadi pemimpin daerah,” kata pria bergelar profesor ini.

Namun ia mendukung jika ada konsep kepala daerah kolaborasi antara elit politik bersama tokoh pendidikan.

“Bisa saja yang satu tokoh di bidang pemerintahan, yang satu tokoh di dunia pendidikan. Yang tadinya Kota Serang visi daerah perdagangan dan jasa, bisa juga jadi kota pendidikan karena tadi kampus kan banyak dan bertumbuh,” kata Sholeh.
Sholeh mengaku sudah pernah mengecap dunia politik.

“Dulu saya sudah pernah menjadi anggota DPRD di masa Orde Baru. Itu sudah selesai lah. Sudah cukup. Kalau jadi kepala daerah itu bebannya tidak ringan,” katanya.

Ketua Yayasan Universitas Serang Raya Mulya Rahayu Rachmatoellah mengaku sudah mendorong sejak lama agar Kota Serang menjadi Kota Pendidikan, salah satunya sejak Walikota Serang dijabat oleh Asmudji.

Keberadaan Kota Serang sebagai kota pendidikan akan berkesinambungan dengan kebutuhan sumber daya manusia di daerah lain tetangga Kota Serang seperti Kota Cilegon yang membutuhkan tenaga teknik, Kabupaten Serang yang memiliki sektor industri hilir, atau Pandeglang dan Lebak yang agraris.

“Dengan potensi itu memungkinkan pendidikan mensuplai baik itu pemikirannya, penelitiannya, serta potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Kalau semua duduk bersama menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan pembangunan di masyarakat Serang dan sekitarnya saya kira pekerjaan-pekerjaan yang tadinya berat akan selesai secara gotong royong untuk dipecahkan bersama,” kata Mulya.

Adapun terkait dengan namanya yang disebut sebagai tokoh pendidikan yang potensial di Pilkada 2024, Mulya menanggapi dengan realistis.

Kata dia, siapapun bisa berkiprah di masyarakat. “Saya berminat untuk berkontribusi di bidang masing-masing. Kalau di pendidikan dibutuhkan untuk berkontribusi dalam pembangunan kami siap memberikan saran dan siap berkolaborasi,” kata Mulya.

Pembina Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia Haerofiatna kaget namanya disebut sebagai tokoh pendidikan potensial di Pilkada 2024. Kata Haero, ia tak pernah sekalipun membayangkan atau bermimpi turut serta di Pilkada.

“Kalau kami di Primagraha fokus di tugas kami mencerdaskan generasi, dan membantu masyarakat,” kata Haero.

Sementara itu, Furtasan Ali Yusuf, Rektor Universitas Bina Bangsa (Uniba) mendukung dorongan Kota Serang menjadi Kota Pendidikan.

Menurutnya, hal tersebut didasari dengan adanya sejumlah faktor pendukung yang menjadikan Kota Serang sebagai Kota Pendidikan, di antaranya adalah adanya dua kampus negeri di Kota Serang, banyaknya kampus swasta yang berkualitas di Kota Serang dan Perpustakaan Daerah Provinsi Banten yang berada di Kota Serang.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kota Serang juga menyediakan kost-kosan yang harganya terjangkau seperti Kota Jogya yang memang sudah menjadi Kota Pendidikan, dimana banyak perguruan tinggi dan biaya kost serta penginapan yang terjangkau.

Kendati demikian, kata Furtasan, hal yang perlu menjadi perhatian serius untuk menjadikan Kota Serang sebagai Kota Pendidikan adalah, harus menyesuaikan visi misi Walikota dan Wakil Walikota Serang yang saat ini menjadikan Kota Serang sebagai Pusat Kota Perdagangan dan Jasa.

“Artinya dibutuhkan persiapan sejak awal dan visi misi kepala daerah dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota Serang untuk menjadikan Kota Serang sebagai Kota Pendidikan,” kata Furtasan kepada Banten Raya, kemarin.

Ia menambahkan, untuk menjadikan Kota Serang sebagai Kota Pendidikan juga membutuhkan daya dukung lainnya. Konsep Kota Pendidikan harus direncanakan sejak awal, sehingga disain pembangunan mengarah kepada Kota Pendidikan.

“Masyarakatnya juga harus menerima dan mendukung terhadap sejumlah pendatang yang ingin belajar di Kota Serang, terutama yang masuk ke perguruan tinggi,” ujarnya. (fikri/satibi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *