Tsunami Megathrust Sapu Pandeglang dalam 10 Menit

Tsunami Megathrust Sapu Pandeglang dalam 10 Menit
Suasana Focus Group Discussion Mitigasi dan Pengurangan Bencana Melalui Pendidikan yang digelar Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Pusdiklat Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan BPBD Provinsi Banten di Aula BPBD Provinsi Banten di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang, Banten, Kamis (24 Oktober 2024).

BANTENRAYA.CO.ID – Meski belum bisa dipastikan kapan akan terjadi, potensi Tsunami Megathrust masih mengancam wilayah Banten.

Untuk itu, masyarakat perlu diberikan pendidikan terkait upaya penyelamatan dari bencana Tsunami Megathrust.

Kepala Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Suwardi mengatakan, ada empat sumber potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Provinsi Banten.

Bacaan Lainnya

Keempatnya adalah zona Megathrust M8,7, zona sesar Mentawai, Semangko, dan Ujung Kulon, zona Graben Selat Sunda, dan gunung Anak Krakatau. Zona Megathrust M8,7 rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami,

Hari Santri, Airin-Ade Berkomitmen Tumbuhkan Kemajuan dari Pesantren

zona sesar Mentawai, Semangko, dan Ujung Kulon rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami,

zona Graben Selat Sunda rawan terjadinya longsor dasar laut, dan gunung Anak Krakatau rawan terjadinya erupsi gunungapi.

“Keempat kerawanan ini pemicu tsunami,” kata Suwardi saat Focus Group Discussion Mitigasi dan Pengurangan Bencana Melalui Pendidikan yang

digelar Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Pusdiklat Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan BPBD Provinsi Banten di Aula BPBD Provinsi Banten di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang, Banten, Kamis (24 Oktober 2024).

Empat Terdakwa Penyeludup 20 Kilogram Sabu Terancam Mati

Selain itu, kata Suwardi, Provinsi Banten juga berdekatan dengan 3 zona sesar aktif, yaitu Sesar Sunda, Sesar Cimandiri, dan terusan Sesar Baribis.

Stasiun Geofisika Klas I Tangerang bahkan sudah memasang beberapa alat deteksi pada wilayah Sesar Baribis.

“Pusat Studi Gempa Nasional mengungkapkan bahwa zona Megathrust Selat Sunda dan Selatan Jawa Barat memiliki potensi gempa dengan magnitudo 8,7,” ujarnya.

Suwardi mengatakan, dari 8 kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten, dua daerah yang akan paling terdampak Tsunami Megathrust adalah Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

E-Parking di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Rencananya Bakal Dihapus

Setelah itu baru kemudian Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang, dan Kota Tangerang.

Estimasi tinggi tsunami di Kabupaten Pandeglang diperkirakan akan bisa mencapai 19-22 meter, di Kabuaten Lebak 19-21 meter,

Kabupaten Serang 6-8 meter, Kota Cilegon 6-8 meter, Kota Serang 1-3 meter, dan Kota Tangerang 1-3 meter.

Sementara estimasi waktu tiba tsunami juga berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain setelah terjadinya gempa bumi yang disusul dengan menyurutnya air laut.

Peringati 4 Tahun Berpulangnya Owner, The Acacia Hotel Anyer Berbagi Kasih ke Warga Sekitar

Untuk Kabupaten Pandeglang, estimasi waktu tiba tsunami mencapai 10-14 menit, untuk Lebak 10-12 menit, untuk Kabupaten Serang 60-62 menit,

untuk Kota Cilegon 74-76 menit, untuk Kota Serang 114-116 menit, dan untuk Kota Tangerang 114-116 menit.

Waktu estimasi ini bisa digunakan oleh masyarakat untuk segera menyelamatkan diri ke daerah yang terlindung agar tidak terdampak tsunami.

“Gempa-gempa yang selama ini terjadi di wilayah Banten Selatan bukan di zona megathrust melainkan di zona intra-slab sehingga potensi gempa di zona megathrust masih sangat besar,” ujar Suwardi.

Kali Cikulur Kota Serang Surut Jadi Spot Mancing Dadakan

Suwardi mengatakan, sejauh ini telah terjadi 10 kali tsunami di Selat Sunda.

Tsunami Selat Sunda terjadi pada tahun 1722, 1852, dan 1958 yang disebabkan oleh gempa bumi.

Tsunami juga terjadi pada tahun 416, 1883, dan 1928 yang berkaitan dengan erupsi gunung Krakatau.

Sedangkan tsunami pada tahun 1851, 1883, 1889, dan 2018 dipicu aktivitas longsoran.

Tanggapi Permintaan Kenyamanan Beribadah Badan Kerja Sama Gereja, Calon Walikota Serang Budi Rustandi : Iya Harus Dirangkullah

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang akan adanya tsunami, BMKG telah bekerja sama dengan provider seluler agar memberikan peringatan ke nomor telepon warga yang berada di lokasi bencana.

Sehingga ketika ada informasi akan terjadinya tsunami, maka secara otomatis provider seluler akan memberikan pesan ke nomor warga yang ada di sekitar lokasi potensi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengungkapkan, potensi bencana di Provinsi Banten hingga saat ini masih tinggi.

Berdasarkan data, ada 14 potensi bencana di Provinsi Banten. Dari jumlah itu, empat potensi bencana paling tinggi yaitu gempa bumi, tsunami, bencana hidrometeorologi, dan bencana non alam akibat kegagalan teknologi.

Jembatan Jalan Khozin Kota Serang Ditutup

Sejumlah upaya telah coba dilakukan Pemerintah Provinsi Banten, terutama melalui BPBD Provinsi Banten, untuk mengantisipasi timbulnya banyak korban akibat bencana, termasuk Tsunami Megathrust.

Beberapa upaya itu misalnya memberikan sosialisasi kepada stakeholder. Termasuk memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

Nana juga terus mendorong agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten agar segera mendirikan sekretariat bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Badan inilah yang kemudian akan lebih fokus pada upaya pendidikan dan sosialisasi kebencanaan di sekolah-sekolah yang ada di Provinsi Banten.

Usai Dilantik, KB PII Banten Ajak Tokoh dan Pemerintah Siapkan Generasi Muda Berkualitas

Nana mengungkapkan, meski belum semua sekolah di Banten menerapkan simulasi bencana, namun di Kabupaten Pandeglang ada sejumlah sekolah yang secara rutin menggelar simulasi bencana.

Mereka setiap usai upacara bendera melakukan simulasi bagaimana menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.

Nana berharap dengan adanya kegiatan yang dilakukan para diplomat dari Kementerian Luar Negeri RI ini yang salah satunya mengangkat isu

bencana Tsunami Megathrust bisa terjalin kerja sama dengan negara lain dalam mengatasi Tsunami Megathrust.

Sampah Liar di Jalan Sawah Luhur Kasemen Kota Serang

Sebab dia yakin penanganan bencana tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan harus bersama-sama oleh pentahelix.

Yoshito Kikumori dari Japan International Cooperation Agency (JICA) mengatakan, pendidikan kebencanaan yang diberikan kepada para siswa di sekolah-sekolah di Jepang bukan merupakan pelajaran khusus.

Namun, materi kebencanaan itu disisipkan di pelajaran-pelajaran, misalkan pelajaran sains, ilmu sosial, olahraga, dan lain sebagainya.

Materi-materi tentang keselamatan ini tertuang dalam buku yang sudah disahkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang.

Airin Siapkan Program Beasiswa Santri dan Pemberdayaan Pesantren

Selain itu, ada juga materi bencana yang disebut dengan integrated study atau bila di Indonesia mirip dengan muatan lokal yang materinya bisa dibuat sendiri oleh sekolah.

Pada saat pelajaran kebencanaan, sekolah biasanya mengundang para ahli, misalnya dari BPBD Jepang, yang menjadi guru tamu. (tohir)

 

Pos terkait