BANTENRAYA.CO.ID – Seorang petani bernama Darta (52) warga Kampung Pamatang Laban, Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak tewas tenggelam di Bendungan Cikocang usai memanen pohon aren sekitar pukul 06.05 WIB, Jumat 12 Mei 2023.
Kepala Desa Katapang, Emed Kurniawan membenarkan bahwa korban bernama Darta meninggal dunia usai memanen pohon aren di perkebunan.
“Ya memang betul, korban meninggal usai memanen pohon aren di kebun miliknya, kebetulan ketika akan menuju ke kebun miliknya, korban harus melintasi Bendungan dengan menggunakan rakit,”kata dia kepada Bantenraya.co.id, Sabtu 13 Mei 2023.
BACA JUGA : Daftarkan 50 Bacaleg, Gerindra Lebak Targetkan 13 Kursi di Pileg 2024
Ia mengungkapkan, diduga korban terkena serangan jantung saat mengayuh rakit yang digunakan untuk menyebarang ke perkebunan aren.
“Jadi saat korban mengayuh rakit, karena serangan jantung, korban jatuh dari rakit, dan menyebabkan dirinya tenggelam hingga meninggal dunia,” ungkap Kades.
Emed menjelaskan, korban berangkat dari rumahnya sekira pukul 05.30 WIB. Untuk mengambil sadapan lahang dari pohon aren. Kemudian pada pukul 06.00 WIB, korban saat melintasi air Bendungan Cikoncang, menyempatkan diri mengambil ikan di jaring. Sembari duduk dan secara tiba-tiba pingsan dan kecebur.
“Korban tenggelam dan hilang. Setelah 30 menit kemudian korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas dia.
BACA JUGA : Polisi Sudah Periksa 25 Saksi Dugaan Pungli KPU Lebak
Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya, Darta semalam sudah masuk angin.
“Mungkin kena angin duduk (serangan jantung. Mengakibatkan korban kecebur ke Bendungan Cikoncang dan meninggal,” ungkap Emed.
Sementara itu, Pengelola Wisata Bendungan Cikocang, Sahrosi mengatakan, bahwa korban yang tenggelam di Bendungan Cikocang bukanlah wisatawan. Namun, seorang petani gula aren yang biasa melintasi Bendungan Cikocang.
“Korban asli warga dan seorang petani di Wanasalam, bukan wisatawan, korban sering melintasi bendungan untuk ke perkebunan aren,” ucap Sahrosi.
Meskipun demikian, Sahrosi menghimbau kepada seluruh masyarakat dan wisatawan untuk lebih berhati-hati saat berada di bataran maupun akan melintasi Bendungan Cikocang.
“Tetap berhati-hati untuk para wisatawan, maupun warga sekitar ketika akan melakukan aktivitas di Bendungan Cikocang, karena kecelakaan tak ada yang tau kapan terjadi,” imbaunya. ***