BANTENRAYA.CO.ID – Belakangan ini viral di media sosial warga Malaysia dilanda “Panic Buying” hingga berebut air mineral di sejumlah supermarket.
Bahkan beberapa stok air mineral di supermarket ludes tak tersisa karena panic buying yang dilakukan warga malaysia.
Beberapa pengguna TikTok pun mengunggah video fenomena panic buying air mineral ini.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Argentina Resmi akan Bertanding Lawan Timnas Indonesia di Laga FIFA Matchday
Dari beberapa video yang beredar, terlihat banyak warga yang mengantri untuk membeli air mineral.
Bahkan antriannya pun sampai mengular hanya untuk membeli air mineral di supermarket.
Hal ini disebabkan karena warga Malaysia, tepatnya di Penang dan Kedah krisis air.
Melansir dari TheStar, setidaknya ada satu juta orang warga Malaysia, tepatnya di Penang dan Kedah mengalami panic buying air mineral.
BACA JUGA: Kasus Johnny G Plate Tak Pengaruhi Elektabilitas Anies Baswedan, PKS: Rakyat Sudah Cerdas
Walaupun pasokan air pulih dalam 24 jam, banyak penjual makanan yang memutuskan untuk menutup warungnya.
Karena mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.
Fenomena ini tentunya membuat bertanya-tanya apa penyebab panic buying air mineral yang terjadi di Malaysia.
Penyabab panic buying air mineral di malaysia, tepatnya di Penang dan Kedah diduga karena kekeringan bendungan dan gangguan sistem aliran air di Sungai Muda.
BACA JUGA: Dokter Tifa Tak Terima Gelaran Konser Coldplay di Indonesia: Merusak Bangsa!
Sehingga menyebabkan level air di Sungai Muda menurun.
Tanpa adanya aliran air dari Sungai Muda , beberapa bendungan tidak dapat memenuhi kapasitasnya sampai 100 persen.
Sungai Muda merupakan menjadi pemasok air terbesar untuk Penang, sekitar 80 persen air di Penang itu berasal dari Sungai tersebut.
Perdana menteri Penang Chow Kon yeow menghimbau warga Penang untuk menghemat air.
BACA JUGA: Kesal Tak Dapat Tiket Konser, Warganet Kini Kompak Dukung PA 212 Tolak Coldplay
Hingga memberitahu bahwa kasus Bendungan Ayer Itam, hanya mampu mencukupi air warga setempat untuk bertahan 120 hari lagi.
“Bendungan Teluk Bahang terisi 46,2 persen, Bendungan Ayer Itam terisi sekitar 39,2 persen, dan Bendungan mengkuang yang biasanya terisi 90 persen, kini turun menjadi 88,2 persen saja,” ujar Kon yeow.
Chan Kon Yeow pun menjelaskan, kerusakan pada sistem pintu air menjadi penyebab masalah tersebut.
Soal sistem sensor yang salah hingga menyebabkan bendungan di Sungai Muda dibuka, Chan mengatakan harusnya ada peringatan otomatis pada saat kejadian terjadi. ***