BANTENRAYA.CO.ID – Merek peralatan rumah tangga asal Amerika Serikat (AS) yaitu Tupperware terancam bangkrut setelah mengungkapkan mulai mengalami kesulitan untuk melanjutkan kelangsungan bisnisnya.
Krisis ini imbas berbagai tentangan yang dihadapi Tupperware, yaitu penurunan tajam pada penjualan, berkurangnya konsumen pada produk rumah tangga dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubungan dengan konsumen dari generasi muda.
Pada Senin 10 April 2023, saham Tupperware turun hampir 50 persen menyusul peringatan terkait kondisi finansialnya.
Dan Tupperware sendiri mengakui, perusahaan tidak akan memiliki kas yang cukup untuk mendukung operasional apabila tidak mendapatkan pembiayaan baru.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Pemudik ke Sumatera Beli Tiket Secara Online Sebelum Tiba di Pelabuhan Merak
Sembari mencari pembiayaan itu, perusahaan Tupperware mempertimbangkan opsi perampingan dan meninjau bisnis real estate perusahaan.
Hal itu disampaikan oleh Miguel Fernandez selalu CEO Tupperware dengan alasan efisiensi untuk masalah keuangan yang semakin memburuk.
Jika dilihat Bantenraya.co.id di pasar-pasar, minat masyarakat terhadap produk Tupperware sudah berkurang karena banyak produk-produk merek lain yang memiliki kualitas hampir sama dan harganya pun relatif terjangkau.
Apa Saja alasan penyebab Tupperware bangkrut?
Berikut sejumlah penyebab Tupperware bangkrut 2023 yang akan dijelaskan secara detail, salah satunya produk wadah makanan minuman ini tidak dimininati oleh kalangan muda yang kini lebih suka dengan wadah kaca berbahan gelas-plastik.
1. Permintaan pasar yang lesu
Semenjak pandemi Covid-19 berakhir, permintaan pasar akan produk Tupperware menjadi menyusut. Ditambah, inovasi Tupperware dianggap mandek setelah tahun 2020.
Padahal, pendiri sekaligus pemilik Tupperware Earl Silas Tupper disebut sebagai sosok yang inovatif yang memperkenalkan Tupperware pada tahun 1946 pasca Perang Dunia II.
BACA JUGA: 11 Kode Redeem Mobile Legends Terbaru para 13 April 2023, Lawan Ketar-ketir Karena Pakai Skin Epic
2. Kinerja keuangan buruk, saham Tupperware anjlok
Menurut CEO Tupperware, perusahaan peralatan makanan asal Orlando Amerika Serikat berangsur merugi. Selama setahun ini 2022-2023 saham Tupperware anjlok 90 persen.
“Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami.” tulis Miguel Fernandez dalam rilis.
Tupperware juga memperingatkan bahwa mereka menghadapi delisting dari New York Stock Exchange karena terlambat mengajukan laporan tahunan standarnya, yang dikenal sebagai 10-K.
BACA JUGA:Belasan Tahun Tidak Berizin, Pemkot Tutup 6 Peternakan Ayam di Walantaka
3. Tupperware punya hutang dengan bunga tinggi
Selain itu, Tupperware dilanda gagal bayar (galbay) hutang yang mempunyai bunga tinggi. Kedepannya, Tupperware akan menjual sejumlah properti yang dimilikinya.
Masalah hutang Tupperware ini ditulis dalam rilis dengan kalimat “Perusahaan mengalamai kendala uang tunai yang disebabkan oleh biaya bunga yang lebih tinggi.”
Dengan Tupperware terancam bangkrut, perusahaan ini diklaim akan melakukan efisiensi dengan melakukan PHK pada buruhnya.
Kabar Tupperware bangkrut, tak musykil merek wadah makanan yang tidak asing ini akan hilang dari pasar-pasar Indonesia.
Demikian informasi merek peralatan rumah tangga asal Amerika Serikat (AS) yaitu Tupperware terancam bangkrut.***