LEBAK, BANTEN RAYA- Volume sampah di tiga pasar tradisional serta dari permukiman penduduk di empat kecamatan di Lebak, meningkat. Sebelumnya, sampah dari wilayah tersebut 55 ton sekarang menjadi 60 ton per hari.
Data yang diterima Banten Raya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak, kenaikan volume sampah rata-rata lima ton per hari. “Sebelum puasa, sampah 55 ton perhari dari pasar tradisional Rangkasbitung, Warunggunung, Cibadak, serta Kalanganyar. Tiga pasar tradisional yang paling banyak menyumbang volume kenaikan sampah yaitu Pasar Rangkasbitung, Pasar Maja, serta Pasar Muncang,” kata Kepala Bidang Kebersihan pada DLH Lebak, Nana Mulyana.
Dikatakan Nana, kenaikan volume sampah terjadi sejak hari pertama ramadan. “Kenaikan volume sampah kami prediksi akan terus naik,” ujar Nana.
Ditambahkannya, meski mengalami kenaikan, namun tidak ada kendala sedikitpun untuk melakukan pengangkutan hingga pembuangannya ke tempat pembuangan akhir (TPA) Dengung, Kecamatan Maja. Sebab, dari 11 armada truk angkutan yang sampah ada, sembilan unit diantaranya diterjunkan.
” Kami punya 11 unit truk untuk mengangkut sampah. Namun dari jumlah tersebut, tiga diantaranya dalam kondisi rusak,” terang Nana.
Kepala DLH Lebak, Nana Sunjana mengatakan, agar sistem pengangkutan sampah semakin lancar, maka ditahun ini dinasnya akan memiliki dua truk angkutan sampah baru, plus satu unit eksavator.
“Untuk pengadaan dua unit truk sampah dan satu unit eksapator tersebut masih dalam proses lelang,” kata Nana. (hudaya/muhaemin)