BANTENRAYA.CO.ID – Wakil Gubernur (Wagub) Banten Dimyati Natakusumah memberikan arahan tegas kepada para pejabat dan ASN saat apel gabungan pertama yang dihadirinya di lapangan Setda Provinsi Banten, Senin (24 Februari 2025).
Dia menegaskan tidak ingin ada pegawai yang nakal dan bermain-main soal anggaran. Bila ketahuan, maka dia sendiri yang akan menyetrumnya.
Awalnya, Dimyati berbicara tentang perlunya sebuah kegiatan dilakukan sesuai dengan tahapannya, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Dia ingin agar pelaporan setiap kegiatan dilakukan secara terperinci agar dapat diketahui anggaran keluar untuk apa saja. Dengan laporan yang rinci pula maka akan ketahuan bila ada penyelewengan anggaran.
Kanwil DJKN Banten Hibahkan Aset Senilai Rp7 Miliar Kepada Pemkot Serang
“Bagi yang umpat-umpatan (umpet-umpetan) akan ketahuan. Kalau ketahuan saya yang sintreuk. Bukan orang luar yang sintreuk. Saya yang setrum,” kata Dimyati, Senin (24 Februari 2025).
Dimyati mengatakan, dia akan menerapkan reward and punishment bagi para pegawai dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Bagi pegawai yang bekerja dengan baik dan maksimal, maka akan diberikan promosi jabatan. Sementara pegawai yang nakal dan malas, maka akan diberikan sanksi berupa perpindahan tugas.
“Pak Sekda catat, ya. Kalau ada yang nakal-nakal cukup saja yang rumahnya di Tangerang pindahkan ke Cikeusik sana atau di Sumur sana atau di Binuangeun. Kasih hukumannya seperti itu saja,” katanya.
PT SGPJB dan PT Wilmar Gandeng LAZ Harfa Lakukan Normalisasi Sungai Terate
Dimyati mengatakan, semua pegawai di Pemprov Banten sudah dia anggap sebagai keluarga sendiri sejak dia dilantik sebagai Wakil Gubernur Banten oleh Presiden Prabowo Subianto.
Karena itu, dia akan menjaga, mengayomi, dan mengarahkan serta membina mereka dalam pekerjaan.
Dimyati pun berjanji tidak akan marah-marah selama menjadi pemimpin. Namun, dia mengingatkan telunjuknya bisa sangat tajam dan menentukan nasib pegawai atau pejabat di Pemprov Banten.
Semua akan bergantung pada prestasi, dedikasi, loyalitas, dan sikap tidak tercela atau PDTL dari masing-masing pegawai.
Jelang Ramadan 2025, Harga Sembako Normal dan Cabai Tinggi
Dimyati meminta bagi yang ingin menjadi pejabat maka dia mempersilakan agar menyampaikan kepadanya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bila secara kualitas dinilai bagus, maka secara struktural dan bertahap berjenjang akan dinaikkan. Dia menegaskan tidak ada suap untuk sebuah jabatan.
“Tidak ada suap-suapan. Tidak ada sogok-sogokan. Tidak ada setor-setoran. Saya ingin pemerintahan yang bersih.
Clean governance, good governance. Ini yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Dimyati.
Gandeng SMKN 7 Kota Serang, UNPAM Kampus Kota Serang Gelar Sosialisasi Budaya Organisasi
Dimyati juga mempersilakan bagi pegawai atau pejabat yang selama ini merasa terhambat secara jenjang karir atau terdzolimi pejabat terdahulu agar menyampaikan kepadanya.
Termasuk bagi pegawai yang secara pangkat sudah tinggi, tetapi macet secara jenjang karir dan kepangkatan. “Silahkan bisa langsung sampaikan kepada saya,” tutur mantan Bupati Pandeglang ini.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten Nana Supiana mengatakan, di bawah kepemimpinan Gubernur Banten
Andra Soni dan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah jenjang karir seorang ASN sudah dipetakan dalam sistem yang dinamakan manajemen talenta.
Gandeng SMKN 7 Kota Serang, UNPAM Kampus Kota Serang Gelar Sosialisasi Budaya Organisasi
Sistem ini berfungsi memetakan siapa yang pantas menempati jabatan. Sebelumnya, Pemprov Banten juga telah melaksanakan asesment untuk memetakan kompetensi pejabat Pemprov Banten.
Nana mengungkapkan, asesment juga membantu memetakan kompetensi para pegawai di Pemprov Banten.
Dengan demikian, maka penempatan para pegawai diharapkan akan sesuai antara kompetensi dengan jabatan yang akan diberikan kepadanya.
“Apalagi, ada sejumlah pejabat yang telah menempati jabatan selama lebih dari dua tahun sehingga harus dilihat ulang apakah yang bersangkutan
masih cocok ditempatkan di tempat yang lama atau harus ditempatkan di tempat lain yang lebih cocok dengan kompetensinya,” kata Nana. (tohir)