PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, meninjau lokasi terdampak gempa berkekuatan 6.6 magnitudo di Kampung Cibeulah, Desa Munjul, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Kamis (20/1).
Dalam kunjungannya, Wapres bertemu dengan warga dan meninjau rumah korban yang terdampak gempa. Turut hadir dalam kunjungan ini, Mensos Tri Rismaharini, Bupati Irna Narulita, Pangdam III Siliwangi, pejabat BNPB, dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Wapres mengatakan, negara hadir di tengah masyarakat untuk meringankan beban korban hingga mempercepat penanganan darurat pascagempa, terutama rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan rumah warga yang rusak sedang hingga berat.
“Bu Menteri Sosial (Tri Rismaharini) dan Kepala BNPB (Letjen TNI Suharyanto) terus di lapangan memantau keadaan. Termasuk mendata fasilitas umum, kesehatan, pendidikan yang rusak untuk diperbaiki,” kata Ma’ruf.
Wapres Mar’uf mengatakan, pascagempa ada beberapa langkah cepat yang telah dilakukan di antaranya penyediaan tempat tinggal sementara dan bantuan makanan untuk korban gempa. Apalagi pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa 1.000 paket sembako, dan 500 paket peralatan sekolah. “Sementara ini bu Mensos (Menteri Sosial) telah membuatkan tenda-tenda sementara dan bantuan untuk konsumsi,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah saat ini tengah melakukan pemetaan daerah rawan bencana alam. Terutama Kecamatan Munjul dan Sumur yang rawan gempa dan bencana alam. Sehingga pemerintah akan mengambil kebijakan untuk melakukan relokasi.
“Pemerintah kabupaten bersama pusat akan segera mengambil kebijakan untuk melakukan relokasi yang dianggap perlu. Mengingat wilayah itu merupakan zona merah bencana gempa,” katanya.
Wapres menyebutkan, relokasi rumah penduduk dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana alam. “Melihat sering terjadi gempa, korban terus menerus, dan ketidaktenangan, dan sekarang sedang dipetakan, dan dipikirkan,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, pemerintah akan membantu memperbaiki rumah warga yang terdampak gempa. Namun warga harus bisa menerima untuk direlokasi karena berada di daerah rawan bencana alam. “Jangan kemudian kita bantu warga gak merasa aman, tapi kemudian terjadi bencana yang lain. Memang ada rencana relokasi. Risikonya memang direlokasi gak enak. Saya yang menjadi warga sini memang berat. Tapi ini harus kita terima,” katanya. (yanadi/muhaemin)