3 Kisah di Masa Fatrah yang Disebutkan dalam Al-Quran, Disertai Pelajaran dari Kisah Tersebut

masa fatrah
Kisah-kisah di masa fatrah yang disebutkan dalam Al-Quran. (Foto: unsplash.com/Ameer Basheer)

BANTENRAYA.CO.ID – Masa fatrah adalah masa yang terjadi di antara zaman Nabi Isa ‘alaihissalaam dan masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lamanya periode masa fatrah tersebut terdapat perbedaan pendapat.

Namun yang pasti, hanya karena tidak ada nabi yang diutus di masa fatrah tersebut bukan berarti tidak ada penganut ajaran tauhid kala itu.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 10 Hal yang Ternyata Tidak Membatalkan Puasa, Nomor 6 Ternyata Masih Aman

Di masa fatrah masih terdapat Islam peninggalan ajaran para nabi sebelumnya.

Termasuk di antaranya adalah ajaran Islam murni dari nabi Isa ‘alaihissalaam yang dianut oleh orang-orang nasrani.

Bahkan di tanah Arab ketika masa fatrah pun tidak semua masyarakatnya menyembah berhala.

BACA JUGA: 6 Manfaat Membaca Al-Quran, Kabar Baik bagi yang Suka Tadarus atau Ngaji Tiap Hari

Dan hal tersebut bisa diketahui dari kisah-kisah di masa fatrah.

Beberapa kisah di masa fatrah ada yang disebutkan di riwayat hadits, tapi ada juga yang disebutkan di Al-Quran.

Tentunya terdapat pelajaran berharga juga yang bisa diambil dari kisah tersebut.

BACA JUGA: Gerhana dari Kacamata Islam, Mengenal Apa Saja Tradisi dan Hikmah yang Diyakini Muslim dari Gerhana?

Dan berikut bantenraya.co.id telah merangkum dari berbagai sumber tentang kisah di masa fatrah yang disebutkan di Al-Quran:

1. Kisah Para Pemuda dalam Gua

Kisah para pemuda dalam gua atau Ashabulkahfi merupakan kisah yang pertama disebutkan dalam surat Al-Kahfi.

Menceritakan tentang sekelompok pemuda dan seekor anjing mereka bersembunyi dalam gua untuk bisa lolos dari kejaran penguasa yang kejam yang memaksa mereka untuk pindah agama untuk menyembah berhala.

BACA JUGA: Lembut dan Legit, Resep Bika Ambon Mini Cocok untuk Ide Bisnis

Lalu di dalam gua tersebut, para pemuda tersebut dan anjing mereka dibuat tertidur oleh Allah selama ratusan tahun.

Dan mereka kembali terbangun setelah berlalu zaman penguasa yang kerjam tersebut.

Kisah ini kemungkinan besar terjadi di masa fatrah karena terdapat kisah yang hampir serupa dari tradisi agama Kristen.

BACA JUGA: 6 Jurusan Kuliah IPA yang Sangat Langka Namun Tinggi Peminat

Dan diduga kalau penguasa yang mengejar para pemuda tersebut adalah Kaisar Decius penguasa bangsa romawi.

Pelajaran dari Kisah

Kisah ini mengajarkan tentang ujian keimanan.

Seseorang yang beriman akan senantiasa diuji seberapa kuat keimanan mereka.

Jika seorang muslim berusaha untuk terus bertahan di atas agamanya, maka Allah akan senantiasa mendatangkan kemudahan.

BACA JUGA: 6 Hal yang Boleh Dilakukan Ketika Sholat dan Tidak Membatalkan Sholat

2. Kisah Para Pembuat Parit

Kisah para pembuat parit atau Ashabulukhdud merupakan salah satu kisah yang terjadi di masa fatrah juga.

Menceritakan tentang seorang raja dan prajuritnya yang membuat parit yang besar untuk membakar orang-orang beriman.

Kisah ini disebutkan dalam surat Al-Buruj.

BACA JUGA: Resep Membuat Soto Lamongan dengan Kuah Nikmat dan Segar Ditambah Perasan Jeruk Nipis

Dan dalam riwayat hadits yang kuat dan panjang disebutkan kalau salah satu orang yang melompat ke dalam parit tersebut adalah seorang ibu yang menggendong anaknya.

Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam berkisah yang artinya:

“…Lalu raja tadi memerintahkan untuk membuat parit di jalanan lalu dinyalakan api di dalamnya. Raja tersebut pun berkata, “Siapa yang tidak mau kembali pada ajarannya, maka lemparkanlah ia ke dalamnya.” Atau dikatakan, “Masuklah ke dalamnya.” Mereka pun melakukannya, sampai ada seorang wanita bersama bayinya. Wanita ini pun begitu tidak berani maju ketika akan masuk di dalamnya. Anaknya pun lantas berkata, “Wahai ibu, bersabarlah karena engkau di atas kebenaran.” (HR. Muslim no. 3005).

BACA JUGA: 5 Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan Tubuh, Awas Malah Jadi Ketagihan Nyambel

Pelajaran dari Kisah

Sedikit berbeda dengan kisah Ashabulkahfi yang diselamatkan dari kejaran penguasa yang kejam, kisah ini

menceritakan tentang orang-orang beriman yang telah tertangkap oleh penguasa yang kejam.

Dan kisah tersebut mengajarkan tentang wajibnya seorang yang beriman bersabar di atas kebenaran meski pun disakiti atau dizolimi orang lain.

BACA JUGA: 5 Hal yang Sebenarnya Tidak Membatalkan Wudhu

3. Kisah Pasukan Gajah

Kisah pasukan gajah disebutkan dalam satu surat pendek di Juz 30, yaitu surat Al-Fil.

Peristiwa pasukan gajah tersebut bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tepatnya pada bulan Muharram atau sekitar 1,5 bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

BACA JUGA: 7 Penyebab Kesemutan yang Harus Diwaspadai, Bisa Jadi Karena Gejala Penyakit Tertentu

Kisahnya menyebutkan pasukan gajah yang dipimpin oleh raja Abrahah yang hendak menghancurkan Kabah.

Tujuan raja Abrahah menghancurkan Kabah adalah agar ibadah haji bisa pindah ke kanisah atau gereja yang dia bangun di negeri Yaman.

Namun serangan pasukan gajah tersebut dicegah dengan hujan batu panas yang dilepas oleh gerombolan burung yang diutus oleh Allah.

BACA JUGA: Jangan Takut Donor Darah! Manfaatnya Sangat Besar ke Kesehatan

Pelajaran dari Kisah

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah pasukan gajah adalah siapa pun tidak akan bisa melawan kehendak Allah, sekuat dan sebesar apa pun usaha yang bisa dilakukan.

Dan pelajaran lainnya adalah jika Allah menjaga Kabah dan kabilah Qurasy dari pasukan gajah berarti jika ada Nabi yang lahir dari tempat tersebut, akan senantiasa dimuliakan juga oleh Allah.

Itulah 3 kisah di masa fatrah yang disebutkan di Al-Quran, disertai pelajaran yang bisa diambil dari kisah tersebut.***

Pos terkait