Trending

4 Alasan Arab Saudi Tidak Menjadikan Maulid Nabi Sebagai Hari Besar Islam, Bukan Karena Tidak Cinta Nabi

BACA JUGA: 3 Cara Allah Mengabulkan Doa Kita, Motivasi Jika Pernah Merasa Kalau Doa Tidak Dikabulkan

Sementara itu, 3 generasi terbaik merupakan generasi yang tentunya lebih memahami perkara agama dibanding dengan muslim di masa sekarang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهمْ يَمِينَهُ وَيَمِيْنُهُ شَهَادَتَهُ

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para Sahabat), kemudian yang datang sesudah mereka (Tabi’in), kemudian yang datang sesudah mereka (pengikut Tabi’in), lalu akan datang suatu kaum yang mana persaksian salah seorang di antara mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (Muttafaqun ‘Alaih).

BACA JUGA: 5 Tips Bersabar Menghadapi Ujian Hidup, Bekal untuk Lebih Kuat di Ujian Selanjutnya

3. Bukan Berasal dari Budaya Muslim Arab

Sejarah mencatat kalau perayaan pertama Maulid Nabi yang pertama tidak terjadi di tanah Arab.

Bahkan perayaan yang pertamanya dilakukan di daulah Fathimiyyun, tepatnya di Kufa sekitar abad ketiga Hijriah.

Ditambah lagi, budaya masyarakat Arab sebelum dan setelah zaman kenabian terakhir tidak ada satu pun budaya tahunan untuk merayakan hari kelahiran.

4. Tanggal Lahir Nabi Belum Jelas

Dua Hari Besar Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha memiliki tanggal perayaan yang jelas dalam riwayat hadits yang jelas.

BACA JUGA: 4 Hal yang Tetap Membatalkan Sholat Meski Tidak Membatalkan Wudhu

Dan keduanya juga memiliki rincian amalan yang harus dilakukan di tanggal tersebut, seperti sholat Id dan jumlah takbir di tiap rakaatnya.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button