4 Waktu Terbaik untuk Mendapat Keutamaan dari Membaca Ayat Kursi

membaca ayat kursi
4 waktu terbaik untuk mendapat keutamaan dari membaca ayat kursi. (Foto: pexels.com/Konevi)

BANTENRAYA.CO.ID – Mungkin masih belum banyak muslim yang tahu tentang keutamaan membaca ayat kursi.

Membaca ayat kursi merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki sumber dalil yang jelas.

Dengan terdiri dari 9 bagian, membaca ayat kursi ternyata mendatangi keutamaan jika dibaca di waktu tertentu.

Sebagai tambahan informasi, ayat kursi adalah ayat terkenal yang berada di surat Al-Baqarah ayat 255.

BACA JUGA: Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Kepulauan Sangihe yang Terancam Tambang Emas

Dilansir bantenraya.co.id dari berbagai sumber, berikut adalah 4 waktu terbaik untuk membaca ayat kursi:

1. Setelah Sholat Fardhu

Ayat kursi merupakan salah satu bacaan dzikir setelah sholat fardhu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ

“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasa’i).

BACA JUGA: 5 Manfaat Kenitu, Buah Manis yang Jarang Terdengar di Pasar

Penting untuk diketahui juga, bagi yang belum hafal ayat kursi, dibolehkan untuk membaca ayat kursi dengan bantuan gawai atau tulisan.

2. Waktu Pagi

Setelah selesai membaca dzikir setelah sholat subuh, dianjurkan juga untuk membaca bacaan dzikir pagi.

Dan ayat kursi merupakan salah satu bacaan dzikir pagi dan petang.

Dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

“Siapa yang membacanya (ayat kursi) ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” (HR. Al-Hakim).

BACA JUGA: 5 Keutamaan dari Menjaga Wudhu yang Perlu Diketahui Seorang Muslim

3. Waktu Sore

Seperti disebutkan sebelumnya, ayat kursi merupakan bagian dari bacaan dzikir pagi dan petang.

Dan waktu membaca ayat kursi di waktu sore atau petang bisa dimulai sebelum ashar atau sebelum isya.

Perlu diingat juga kalau membaca dzikir sore dibolehkan sambil beraktifitas.

Jadi membaca dzikir ayat kursi dibolehkan ketika sedang berkendara, memasak, atau ketika sedang berjalan.

BACA JUGA: 4 Alasan Arab Saudi Tidak Menjadikan Maulid Nabi Sebagai Hari Besar Islam, Bukan Karena Tidak Cinta Nabi

4. Sebelum Tidur

Penjagaan ketika waktu tidur dari gangguan setan juga bisa didapat dari membaca ayat kursi.

Bahkan informasi tersebut diungkapkan langsung oleh setan sendiri.

Terdapat hadits dimana Abu Hurairah menahan seorang pemuda yang merupakan jelmaan dari setan.

Pemuda tersebut ditahan oleh Abu Hurairah karena mencoba untuk mencuri harta zakat.

BACA JUGA: Doa Para Nabi yang Bacaannya Singkat, Mudah Dihapal dan Berdasarkan Dalil yang Jelas

Kejadian tersebut terjadi 3 kali karena Abu Hurairah melepas pemuda tersebut karena kasihan.

Namun di peristiwa yang ketiga, pemuda tersebut memohon lagi supaya tidak dibawa ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dia memohon hal tersebut dengan ditukar dengan informasi tentang satu amalan yang dapat menjaga seorang muslim dari diganggu setan di malam hari.

Abu Hurairah menjelaskan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang pemuda yang dia lepas ketiga kalinya itu:

دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak,” jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311).

Itulah 4 waktu yang tepat untuk mendapat keutamaan ayat kursi.***

Pos terkait