BANTENRAYA.CO.ID – Dalam agama Islam, terdapat beberapa amalan untuk mendapat rumah di surga.
Amalan-amalan untuk mendapat rumah di surga tersebut bisa dibilang cukup ringan.
Mendapat rumah di surga adalah salah satu kenikmatan yang layak diperjuangkan oleh seorang muslim.
Dan perlu dipahami juga kalau rumah di surga pastinya tidak sama dengan rumah di alam dunia.
BACA JUGA: 6 Waktu Mustajab untuk Seorang Muslim Berdoa selain di Hari Arafah
Kenikmatan surga yang disebutkan dalam dalil-dalil yang kuat memang hanya terbatas pada istilahnya saja, karena muslim juga tidak dibebankan untuk membayangkan hakikat atau wujud kenikmatan tersebut seperti apa.
Tapi yang pasti, apa yang ada di surga merupakan kenikmatan sempurna yang tidak pernah terbetik di imajinasi manusia, termasuk kesempurnaan rumah di surga.
Tidak seperti rumah di dunia yang dicari dengan harga tinggi yang kadang menuntut sampai berutang, rumah di surga dapat didapatkan dengan amalan-amalan sederhana.
BACA JUGA: 4 Amalan untuk Berlindung dari Dajjal, Ujian Terbesar Umat Manusia di Akhir Zaman
Dan dilansir bantenraya.co.id dari berbagai sumber, berikut adalah amalan sederhana yang bisa membuat muslim mendapat rumah di surga:
Menghindari Debat, Tidak Bohong dan Berakhlak Baik
Salah satu dari tiga amalan tersebut dapat menjamin seorang muslim mendapat rumah di surga.
Tentunya akan lebih baik jika ketiganya diamalkan, karena lokasi rumah di surganya juga berbeda tergantung masing-masing amalan tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud no. 4800).
BACA JUGA: 5 Adab Makan Sesuai Sunnah yang Harus Dibiasakan oleh Seorang Muslim
Membaca Surat Al-Ikhlas 10x
Membaca surat Al-Ikhlas 10x dalam sehari adalah salah satu dzikir yang bisa menjamin dapat rumah di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْراً فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membaca ‘qul huwallahu ahad’ sampai dia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ahmad).
BACA JUGA: Mudah Dihafal! 5 Doa Iftitah Pendek yang Mungkin Masih Banyak Muslim Belum Tahu
Membangun Masjid
Membantu pembangunan masjid dengan ikhlas karena Allah dapat menjamin rumah di surga juga.
Entah bantuan tersebut melalui harta atau tenaga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari no. 450, Muslim no. 533).
BACA JUGA: Ngeri! Inilah 4 Ancaman di Akhirat bagi Muslim yang Tidak Mau Bayar Utang
Menutup Celah pada Shaf Makmum
Salah satu adab makmum ketika sholat berjamaah adalah mengisi shaf paling depan sampai penuh dulu.
Biasanya ada saja muslim yang memilih membuat shaf baru, padahal shaf di depannya masih kosong.
Nah, untuk yang berusaha mengisi kekosongan di shaf tersebut, bisa mendapat jaminan rumah di surga.
BACA JUGA: 6 Hal yang Boleh Dilakukan Ketika Sholat dan Tidak Membatalkan Sholat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَدَّ فُرْجَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ وَرَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً
“Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karena hal tersebut dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (Ash-Shahihah no. 1892).
Dengan mengamalkan amalan-amalan sederhana tersebut, seorang muslim akan menjadi ingat untuk mengincar kebahagiaan yang hakiki di surga.***