Bantenraya.co.id– Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian Provinsi Banten akan memperketat pengawasan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2024 ini.
Dinas memperkirakan akan ada 69.817 hewan kurban yang akan masuk ke Provinsi Banten menjelang Idul Adha 1445 Hijriyah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Provinsi Banten Ari
Mardiana mengatakan, untuk memastikan kesehatan hewan kurban, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap hewan kurban.
Trotoar di Kota Serang Rusak Akibat Terangkat Akar Pohon Tumbang
Salah satunya dengan memeriksa kesehatan hewan juga memeriksa dokumen-dokumen penunjangnya.
Pemeriksaan ini akan dipusatkan di Pelabuhan Merak. Ini juga dilakukan untuk mengendalikan penyakit mulut kuku dan cacar kulit pada hewan.
“Kami juga akan melakukan operasi gabungan ke sana untuk meninjau secara langsung kondisi kesehatan hewan kurban yang masuk.
Kami perkirakan akan ada 69.817 hewan kurban yang masuk ke Provinsi Banten,” ujar Ari.
Andra Soni dan Gembong Saling Kejar
Ari mengungkapkan, hewan kurban yang masuk ke Provinsi Banten mayoritas berasal dari luar daerah.
Sapi, misalnya, 90 persennya berasal dari NTT, NTB serta beberapa daerah di Jawa Timur untuk sapi jenis PO, Limosin dan Simental.
Sedangkan untuk domba dan kambing biasa dikirimkan dari Jawa Barat seperti Garut, Ciamis dan Sukabumi.
“Adapun untuk produksi lokal, kebanyakan hanya hewan kurban kerbau saja,” ujarnya.
Benderang Berkah Ramadan, YBM PLN Berbagi 400 Bingkisan di Banten
Selain itu, dinas juga akan memonitoring lapak-lapak yang menjual hewan kurban yang ada di seluruh wilayah Banten.
Dalam sehari, akan ada 10-15 lapak yang diperiksa. Pemeriksaan juga akan dilakukan pada Hari Raya Idul Adha di
mana masyarakat menyembelih hewan kurban. Bahkan, dinas akan memeriksa tempat pemotongan hewan kurban di sejumlah titik.
“Ada 15 titik yang ada di Kota Serang, seperti yang banyak pemotongannya di masjid Al Bantani, Polda Banten dan Taman Kopassus.
Jalan Pasar Lama Kota Serang Macet Jelang Buka Puasa
Termasuk juga tempat pemotongan hewan yang selama ini belum tersentuh, kita akan lakukan pengawasan,” ujarnya.
Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pengawasan hewan kurban sengaja diperketat untuk memastikan hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat dan aman.
Sesuai dengan standar yang disampaikan pusat, hewan harus memiliki kriteria ASUH, yaitu aman, sehat, utuh, dan halal.
“Karena kalau hewan itu sehat berdasarkan hasil pantauan keswan dan kesmavet, maka masyarakat akan semakin tenang dalam membeli hewan kurban di lapak-lapak yang ada di Banten,” katanya.
Dua Tempat Hiburan Malam di Kalodran Walantaka Kota Serang Dirobohkan
Agus mengatakan, Pemprov Bersama beserta seluruh pemda kabupaten kota berkomitmen menghadirkan hewan
kurban yang tidak hanya memenuhi kaidah syar’i melainkan juga memenuhi kaidah kesehatan.
Karena itu, surat rekomendasi hanya akan diberikan kepada penyuplai atau peternak hewan kurban apabila
disertai surat keterangan dari dokter hewan bahwa hewan-hewan tersebut sehat dan bebas dari PMK dan antraks.
Tugu Selamat Datang Kawasan Banten Lama Dipenuhi Coretan
Untuk di Kabupaten Pandeglang, sebanyak 3.014 ekor hewan kurban jenis kerbau, sapi, kambing, dan domba,
diprediksi bakal memasuki wilayah Kabupaten Pandeglang di momen Idul Adha 2024.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang,
Wahyu Widayanti mengungkapkan pihaknya bakal melakukan pengawasan untuk mencegah penyakit hewan menular.
Sungai Sultan Bakal Direvitalisasi
“Kami bidang peternakan dan kesehatan hewan seperti di tahun-tahun sebelumnya, sesuai tupoksi kami
melaksanakan pengawasan dan pembinaan berupa pemeriksaan hewan di setiap lapak yang ada di Kabupaten Pandeglang,” ungkap Wahyu kepada Banten Raya, Rabu (15 Mei 2024).
Wahyu memaparkan, berdasarkan data tahun 2023, kemungkinan besar jumlah hewan kurban yang disediakan pada tahun 2024 tidak akan jauh berbeda di setiap lapak di Pandeglang.
“Kita catat untuk ternak kerbau 366 ekor kemudian ternak sapi 486 ekor selain itu kambing 14 ekor dan domba Garut 2.148 ekor,
Pj Walikota Serang Yedi Rahmat Panen Bawang Merah
sama seperti jumlah proyeksi kita sehingga totalnya 3.014 ekor itu kurang lebih terjual sekitar 70 persen sampai
sampai hari tasrik yang mungkin akan datang ke Kabupaten Pandeglang,” paparnya.
DPKP Pandeglang sendiri, kata Wahyu, pihaknya akan melakukan pemetaan titik lokasi pengiriman hewan kurban dari luar daerah ke Kabupaten Pandeglang.
Karena, sebagian besar hewan kurban yang masuk berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan beberapa daerah lainnya.
Dukung Relawan GBN, Nelayan Gemoy Binuangeun Deklarasi Pemenangan Prabowo-Gibran
DPKP Pandeglang sendiri tidak akan membatasi pasokan domba dari wilayah manapun.
Namun, ia menyarankan untuk membeli dari wilayah yang termasuk dalam zona hijau atau kuning, terutama terkait penyakit PMK dan virus lumpy skin disease (LSD).
Ia menyebutkan DPKP Pandeglang akan membentuk tim dokter hewan termasuk paramedik dan satgas
peternakan yang nantinya diterjunkan disebar di 35-kecamatan se-Kabupaten Pandeglang untuk pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara masif.
Kondisi Terkini Sentra IKM Margaluyu Kasemen Kota Serang
“Pemeriksaan itu untuk memastikan hewan kurban itu sehat bebas dari penyakit, dikarenakan Indonesia wabah PMK masih ada, sementara Kabupaten Pandeglang bukan produksi ternak hewan kurban,” ucapnya.
Pemkab Pandeglang juga akan melakukan monitoring terhadap lokasi lapak-lapak penjualan hewan kurban yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Pandeglang.
Termasuk kelengkapan dokumen administrasi yang harus dimiliki para penjual hewan kurban, salah satunya yakni Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). (tohir/aldi)